Caramel mengernyitkan keningnya heran melihat nama Vertur dan juga ayahnya Sander yang terus berusaha menghubungi dirinya. Sudah lebih dari 30 panggilan dari mereka berdua dan Caramel tidak mengangkatnya sama sekali sampai saat ini Vertur terus saja berusaha menghubunginya dan dengan perasaannya campur aduk, Caramel pun mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Hallo Tur, ada apa?" tanya Caramel yang mendengar suara tangisan seseorang di seberang telepon sana.
Vertur menangis?
Karamel dapat mendengar dengan sangat jelas suara seseorang yang sedang menangis. Tidak hanya suara yang Caramel kenal, tapi juga sepertinya ada suara tangisan lain yang itu artinya Vertur tidak sedang menangis seorang diri. Tapi apa yang terjadi sampai Vertur menangis seperti ini? Pikir Caramel.
"Vertur?" panggil Caramel lagi yang membuat Vertur di sana berusaha untuk menahan diri.
"K-kak." panggilnya dengan suara yang terdengar parau.