Grace masih menggeliat karena ia merasakan ada sentuhan di setiap tubuhnya, namun ia sama sekali tidak bisa melihat siapa yang melakukannya. Ia tatap laki-laki yang mengaku sebagai Amurwa Bhumi yang kini hanya menatapnya dengan senyum yang entah mengartikan apa.
"Ampun Tuan, ampun. Aku minta maaf karena sudah mau menuruti perintah Hansen untuk menggodamu. Aku benar-benar merasa sangat ngeri menerima sentuhan ah, Tuan, tolong hentikan permainanmu. Aku tidak mau kalau aku melakukan dengan orang yang sama sekali tidak . . . mpphhh"
Grace menggeliat sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman makhluk gaib yang kini sedang menguasai tubuhnya. Ia tidak bisa berbuat banyak ketika tiba-tiba tubuhnya melayang melewati tubuh laki-laki yang mengaku sebagai Amurwa Bhumi dan ia melihat setiap lorong kamar dan entah mengapa, ia merasa dibawa ke sebuah kamar president suit, yang di sana sedang duduk seorang laki-laki yang mengamuk membabi buta.