Mendengar pertanyaan dari Amurwa Bhumi, Andika tersenyum. Dia kembali memeluk tubuh Amurwa Bhumi yang masih memangkunya di sebelah Padmasari.
"Papi jangan pernah meragukan kesetiaanku kepadamu. Kalau suatu hari nanti papa Kusuma Wardhana datang dan memintaku untuk tinggal bersamanya, aku tidak akan menuruti keinginannya karena dari awal aku tahu dia sama sekali tidak menghendaki diriku."
"Benarkah? Kamu bisa mempertanggungjawabkan apa yang kamu katakan kepadaku saat ini? Jangan pernah berkhianat karena aku akan selalu mencatat kata-kata dengan baik di otakku."
Andika mengangkat kepalanya lalu ia tetap Amurwa Bhumi dengan dalam seolah ia tidak ingin berpisah dengan Amurwa Bhumi dan Padmasari.
"Aku tidak akan peduli pada permintaan Papa Kusuma Wardana jika dia datang menghadapmu dan meminta aku untuk kembali kepadanya. Bagiku sejak awal Papa Amurwa Bhumi adalah papa yang selalu aku dambakan. Tidak ada yang lain"