Alex dan Pinkan saling pandang melihat kepergian Kusuma Wardana dari hadapannya tanpa pamit. Mereka benar-benar tidak habis pikir dengan pendekatan yang dilakukan olehnya dalam rangka akan menguras harta yang dimiliki Kusuma Wardana.
"Bagaimana sikapmu? Katanya ingin berhasil tapi mengapa kau sama sekali tidak ada strategi jitu yang kau pakai. Kamu seharusnya waspada terhadap kemungkinan yang dirasakan oleh Kusuma Wardana kan? Bukankah engkau sudah mengenalnya lama seharusnya kamu hafal tapi tabiatnya. Mengapa bisa seceroboh ini? Kamu tahu kan niat kita? Setelah dia meninggalkan ruangan ini aku yakin dia tidak akan pernah kembali. Laki-laki itu pasti tidak memedulikan apa arti ini kecil seperti ini karena dia memiliki harta yang sangat banyak, Pinkan. Tapi ternyata kamu bodoh karena tidak bisa memanfaatkan situasi dan kondisi."
Pinkan mengerucutkan bibirnya mendengar Alex menyalahkan sikapnya.