Raka geleng-geleng kepala.
"Lo benar-benar gak sopan ya Roy. Lo masuk ke kamar gue tanpa permisi," ucap Raka.
Roy lalu melangkahkan kakinya menghampiri Raka.
"Sorry bang. Lo jam berapa sampai di rumah ini?" tanya Roy.
"Baru aja. Beberapa menit yang lalu," ucap Raka.
"Lo kenapa gak mau memberitahu gue kalau hari ini lo pulang? Lo kebiasaan deh bang. Kalau enggak kan gue bisa jemput lo di bandara," ucap Roy.
"Surprise," ucap Raka singkat.
Roy geleng-geleng kepala. Raka selalu saja bersikap seperti itu. Dia tidak ingin merepotkan siapa pun.
"Lo selalu gitu padahal lo tuh takut kan kalau lo sampai merepotkan?" tanya Roy.
"Enggak. Udah sana lo ke luar deh. Gue mau tidur," ucap Raka.
"Lo mau tidur atau kerja? Udah malam dan baru sampai juga di rumah tapi lo bisa-bisanya laptop-an. Gak capek apa lo?" tanya Roy.
"Ini cuma dikit doang. Sebentar lagi gue juga mau tidur kok," ucap Raka.
"Ya udahlah terserah lo. Gue ke luar nih," ucap Roy.