Chereads / Unexpected Meet / Chapter 16 - Teka-teki Rumah Elite

Chapter 16 - Teka-teki Rumah Elite

Elzia menepuk pundak Raka beberapa kali.

"Lo ngapain bawa gue ke komplek perumahan elit kayak gini??" Ucap Elzia.

Raka tak menggubris pertanyaan Elzia. Ia terus melajukan motornya di sana hingga mereka akhirnya tiba di depan sebuah rumah mewah bernuansa putih dengan sebuah pagar hitam yang megah yang menjulang tinggi di sana.

Seorang Security membuka gerbang kala Raka menghidupkan klakson motornya.

Tin Tin...

Gerbang pun dibuka menggunakan sebuah remote.

Raka lalu melajukan motornya memasuki halaman rumah tersebut yang sangat luas.

Elzia tampak takjub menatap rumah mewah tersebut.

"Kita numpang sholat di sini ya? Ini rumah siapa? Temen lo atau saudara lo?" Ucap Elzia ketika dirinya telah turun dari motor Raka.

"Ayo masuk!" Ucap Raka singkat lalu melangkahkan kakinya mendahului Elzia.

Elzia lalu menyusul Raka.

"Tuh anak emang benar-benar es ya.. bicara aja irit banget.. amit-amit dah gue punya teman kayak dia." Gumam Elzia.

Raka mendengarnya namun ia malas sekali untuk menanggapi.

'Cewek aneh.' Ucap Raka di dalam hatinya.

Raka membuka pintu rumah itu tanpa mengetuknya. Membuat Elzia semakin heran.

"Lo gak sopan ya.. masuk rumah orang gak mengucap salam terlebih dahulu.. gak ketuk pintu lagi.. asal masuk aja.. sok-sokan suruh gue belajar sopan santun.. dihh dirinya sendiri gak punya sopan santun.." ucap Elzia.

"Lo terlalu berisik ya tembok!" Ucap Raka kesal.

"Biasa aja dong.." ucap Elzia.

"Lo pergi ke lantai dua.. lalu pergi ke kamar kedua sebelah kiri." Ucap Raka.

"Itu kamar siapa?" Ucap Elzia.

"Kosong. Udah buruan deh.. gue juga mau sholat." Ucap Raka.

"Ya udah sih biasa aja.." ucap Elzia kesal lalu bergegas pergi dari sana.

"Menyebalkan!" Gerutu Raka.

....

Elzia memasuki kamar tersebut dan tampak kagum menatap isi kamar tersebut.

"Bagus banget ya kamarnya.. berapa ya kalau kos di sini? Ada AC nya juga.. mahal dong.. habis deh gaji novel gue sebulan kalau gini ceritanya.." monolog Elzia ketika telah berada di dalam kamar tersebut.

Elzia lalu menepuk keningnya sendiri.

"Goblok! Buruan sholat! Udah mau habis ini waktunya!" Ucap Elzia merutuki dirinya sendiri.

Ia lalu bergegas pergi ke kamar mandi yang terdapat di dalam kamar tersebut dan mengambil wudhu untuk memaksakan sholat maghrib.

...

Raka pergi ke dapur untuk menemui asisten rumah tangganya.

For your information, rumah ini sudah dibeli selama kurang lebih satu minggu oleh Raka. Namun dirinya baru akan menempati rumah ini besok sebab ia baru ada waktu luang yang cukup pada weekend besok karena biasanya, Raka selalu sibuk meski weekend.

Meskipun begitu, barang-barang di rumah ini sangatlah lengkap. Bahkan Raka juga sudah memiliki Security dan juga asisten rumah tangga yang mengurus rumah tersebut. Hanya saja beberapa barang-barang Raka masih tertinggal di kos-kosan karena Raka memang belum melakukan pindahan.

"Bi, masak untuk saya dan teman saya makan malam ya.. saya mau sholat dulu." Ucap Raka.

"Eh iya mas baik.." ucap bibi.

Raka lalu pergi dari sana menuju kamarnya dan melaksanakan sholat.

....

Elzia baru saja selesai melaksanakan sholat maghribnya. Ia kemudian melipat sajadah dan mukenah yang tadi ia gunakan untuk sholat.

"Alhamdulillah ... lega gue kalau udah sholat gini.." gumam Elzia.

Elzia lalu mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur tersebut.

"Enak banget tempat tidurnya.. sumpah ini empuk banget..." ucap Elzia.

Elzia lalu mengusap sprai tempat tidur tersebut yang sangat lembut.

"Gila.. sprainya aja selembut ini.. ini kos-kosan elite kali ya.. berapa ya kalau ngekos di sini? Tuh polisi tajir juga ya bisa ngekos di sini.." gumam Elzia.

Elzia lalu merebahkan tubuhnya di sana. Ia merasakan nyaman ketika badannya ia rebahkan di atas tempat tidur tersebut.

"Nyaman dan menenangkan... Huh.. gue tanya deh ntar berapa harga ngekos di sini.. kalau cukup sama budget gue, gak ada salahnya gue ngekos di sini.. dari pada tinggal di rumah.." gumam Elzia.

.....

Raka baru saja selesai melaksanakan sholat maghribnya. Dirinya pun telah bersih-bersih sebelumnya.

"Tuh cewek udah selesai sholat atau belum ya?" Gumam Raka.

Raka lalu beranjak dari kamarnya menuju kamar Elzia.

.....

Elzia lalu bangkit dari posisi rebahannya, ia lalu kembali duduk di sana.

Tok Tok Tok....

Seseorang mengetuk pintu kamar yang ditempati oleh Elzia.

"Kayaknya itu si polisi itu deh..." gumam Elzia.

Elzia lalu bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menuju pintu. Ia lalu membuka pintu tersebut.

Ceklek!

Plug!

Kening Elzia tak sengaja diketuk oleh Raka sebab Elzia membuka pintu secara tiba-tiba dan kebetulan pandangan Raka sedang tidak lurus ke depan.

"Aduh!! Sakit tahu!" Ucap Elzia mengadu.

Raka yang menyadari hal itu langsung menurunkan tangannya. Raka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menunjukkan ekspresi seolah tidak terjadi sesuatu.

"Hey!! Lo tuh ya! Sakit tahu jidat gue! Lo pikir jidat gue tuh pintu apa? Main ketuk aja sembarangan lo.." ucap Elzia seraya mengusap keningnya.

Raka hanya diam tak bersuara.

"Ihhh lo tuh ya! Bukannya minta maaf malah diam aja kayak gitu.." protes Elzia.

"Gak sengaja." Ucap Raka singkat tanpa merasa bersalah.

"Ihh dasar lo cowok gak peka!" Seru Elzia.

"Makan malam." Ucap Raka singkat.

"Lo ngomong apa sih?" Ucap Elzia.

"Lo laper? Ayo makan." Ucap Raka datar.

"Makan? Makan di mana? Bercanda deh lo.." tanya Elzia.

Raka tak menjawab pertanyaan Elzia. Ia langsung menarik Elzia pergi dari sana.

"Eh? Lo mau bahasa gue ke mana? Main tarik-tarik aja.." protes Elzia.

Raka tak menggubris ucapan Elzia. Mereka lalu berhenti ketika mereka telah berada di ruang makan.

Elzia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.

"Ini tempat makan dari kos-kosan di sini ya?" Ucap Elzia.

'Oh jadi dia mikirnya kalau ini adalah kos-kosan? Rumah gue dikata kos-kosan.. sialan..' ucap Raka di dalam hatinya.

"Mas Raka, makan malam sudah siap. Selamat makan, mas.." ucap Asisten rumah tangga Raka.

Raka pun mengangguk.

"Iya baik terima kasih bi.." ucap Raka.

"Mari mas saya permisi ya.." ucap bibi.

Bibi lalu pergi dari sana.

Elzia mengernyitkan keningnya.

"Bibi? Gimana sih maksudnya?" Ucap Elzia bingung.

"Pembantu gue.." ucap Raka lalu duduk di meja makan.

Elzia melongo tak percaya.

"A-apa? Pembantu lo? Sumpah demi apa? Bercanda lo ya.." ucap Elzia.

Raka tak menggubris ucapan Elzia. Ia lalu mengambil makanan yang telah disediakan oleh asisten rumah tangganya.

"Ihhh dasar lo ya.. dasar kulkas! Dari tadi gue tanyain jawaban lo tuh selalu saja gak jelas.. nyebelin banget sih!" Kesal Elzia.

Elzia lalu mengambil posisi duduk di kursi di depan Raka.

"Laper gue.." ucap Elzia.

Raka tak mempedulikan ucapan Elzia. Ia lebih memilih untuk menikmati makanannya dengan tenang dan santai.

.......