Chereads / Unexpected Meet / Chapter 17 - Pikun??

Chapter 17 - Pikun??

"Ck!! Kulkas! Lo sombong banget sih... Pelit banget sama suara aja.. Tinggal ngomong doang aja susah.." Ucap Elzia.

"Duduk aja deh lo! Berisik!" Seru Raka.

Elzia menyumpah serapahi Raka di dalam hatinya. Ia bahkan mengejek Raka tanpa Raka tahu.

Elzia lalu mengambil posisi duduk di depan Raka.

"Gak bayar kan?" Tanya Elzia.

Raka tak menjawab pertanyaan Elzia dan menikmati makan malamnya dengan santai.

"Kulkas!" Celetuk Elzia.

......

Ikbal kini sedang berada di ruangannya setelah tadi selesai melaksanakan sholat. Selesai sholat ia langsung menyantap makan malamnya lalu setelah itu ia pun beristirahat sejenak di sana sebelum sebentar lagi ia akan menutup kedai ice cream miliknya.

Ketika sedang istirahat, pikiran Ikbal tiba-tiba melayang tentang Roy.

"Gak tahu kenapa ya?? Gue kok tiba-tiba kepikiran soal Roy ya? Dia tuh kayak aneh gitu sih.. Penampilannya cupu tapi dari cara dia bergaul dan berbicara, itu sama sekali tidak menunjukkan kecupunnya dia... Aneh.." Gumam Ikbal seraya mengusap dagunya.

......

Raka dan Elzia baru saja selesai menikmati makan malam mereka.

"Lo boleh tinggal di sini." Ucap Raka.

Elzia membelalakkan matanya terkejut.

"What? Sumpah demi apa? Gue boleh tinggal di sini?" Tanya Elzia tak percaya.

Raka menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

"Bisa gak sih lo tuh santai sedikit? Jangan berisik? Sakit kepala gue dengarin suara lo.." Protes Raka.

Elzia cengengesan.

"Heheh sorry dong.. Lo tahu? Gue gak kayak gini kalau sama cowok lain.. Lo seharusnya beruntung karena bisa melihat diri gue yang seperti ini." Ucap Elzia dengan bangga.

Raka menatap malas wajah Elzia.

"Bangga? Mau muntah gue.." Ucap Raka.

"Awas aja kalau lo naksir sama gue.. Langsung gue buat cerita di novel gue dengan judul pak polisi tua naksir bocah SMA.. Wkwk.." Ucap Elzia dengan tawanya.

"Tua? Gue masih muda gini lo bilang tua? Mata lo rabun atau katarak sih?" Ucap Raka tak habis pikir.

"Wajah lo wajah umur empat puluhan.. Udah kayak bokap gue deh lo.. Wkwk.." Ucap Elzia.

Raka geleng-geleng kepala.

"Mungkin lo yang bodoh.. Wajah setampan gue dibilang tua.. Periksa deh mata lo sana di rumah sakit jiwa.." Ucap Raka.

"Saraf lo ya?? Udah gak waras? Kelihatan banget tuanya kalau gini.. Udah jelas-jelas kalau periksa mata tuh ya di dokter mata.. Lah ini? Kok dokter jiwa? Kelihatan banget pikunnya.." Ucap Elzia.

"Sialan lo.. Karena lo seperti ini, gue menjadi berubah pikiran untuk tidak mengizinkan lo tinggal di sini." Ucap Raka.

Elzia menunjukkan senyumnya yang paling manis.

"Please dong.. Izinkan gue tinggal di sini.. Gue bayar deh sewanya.. Ini tuh soalnya dekat banget dari sekolah gue.. Please ya pak polisi.. Ganteng deh bapak.." Ucap Elzia.

"Baru sadar lo? Gue emang ganteng.. Lo aja tuh yang jelek.." Ucap Raka.

'Sialan emang nih polisi.. Kalau ngomong asal aja.. Nyakitin hati banget.. Kalau bukan karena gue butuh tempat tinggal saat ini, males banget gue baikin dia..' Ucap Elzia di dalam hatinya.

"Iya deh iya.. Boleh dong ya pak??" Tanya Elzia.

Raka pun mengangguk.

"Ya udah iya.. Karena gue baik dan lo tuh cewek.. Gue gak mungkin membiarkan lo luntang-lantung di jalan.. Ya udah lo tinggal aja di sini.." ucap Raka.

Elzia tersenyum.

"Makasih banyak pak polisi.. Ternyata lo baik banget.." Ucap Elzia.

"Hmm... Ya udah sana lo ke kamar.. Tidur.. Lo besok sekolah kan?" Ucap Raka.

Elzia pun mengangguk.

"Iya pak.. Tapi gue mau nonton sinetron kesukaan gue dulu.. Pokoknya gue gak mau ketinggalan nonton sinetron dia.." ucap Elzia.

"Terserah lo deh... Ruang televisinya ada di sebelah sana.." Ucap Raka.

Elzia pun tersenyum.

"Makasih bapak... Hmm oh iya pak, di sini kalau mau naik angkot dari mana ya?" Tanya Elzia.

"Udah.. Besok gue kasih tahu.. Gue mau ke kamar dulu.." Ucap Raka.

Elzia pun mengangguk.

"Ya udah kalau gitu.. Sekali lagi makasih ya pak.. Saya gak tahu lagi deh gimana nasib saya kalau gak ada bapak.." Ucap Elzia dengan mata yang berkaca-kaca karena terharu.

'Jujur.. Dia baik banget sih.. Padahal kan gue sama dia baru aja kenal.. Gak sopan kayaknya kalau gue ngomong kasar terus sama dia yang baiknya tulus sama gue..' Ucap Elzia di dalam hatinya.

Raka pun mengangguk.

"Ya semoga aja lo betah ya.." Ucap Raka.

"Tentu.. Oh iya tadi nama bapak siapa?" Tanya Elzia.

"Lo boleh panggil gue Raka.." Ucap Raka.

"Gak sopan... Gue panggil pak Raka aja ya? Gimana?" Ucap Elzia.

"Gue bukan bapak lo.. Dan itu terlalu tua." Ucap Raka.

Elzia mengernyitkan keningnya.

"Terus gue panggil lo apa dong?" Tanya Elzia.

"Terserah lo yang penting sesuai.." Ucap Raka.

"Oke deh.. By the way nama gue Elzia.. Kalau lo suka baca, lo boleh baca beberapa novel gue di Webnovel... Ada lho kisah cinta seorang pak polisi dengan seorang mahasiswi yang pernah dia tilang.. Gue yakin kok lo bakalan suka sama ceritanya." Ucap Elzia dengan bangga.

"Webnovel.. Judulnya?" Tanya Raka.

"Dear pak polisi..." Ucap Elzia.

Raka pun mengangguk.

"Okee.. Nanti waktu luang akan gue baca.." Ucap Raka.

"Asyiap.. Makasih.." Ucap Elzia dengan gembira.

"Sama-sama.. Gue ke kamar ya.. Lo kalau mau ngemil ambil aja di kulkas atau lemari makanan." Ucap Raka.

Elzia pun mengangguk.

"Siap boss." Ucap Elzia.

Raka lalu bangkit dari posisi duduknya dan pergi ke kamarnya. Sementara Elzia, dirinya pergi ke ruang televisi untuk menonton acara televisi favoritnya.

......

Roy mengambil ponselnya. Ia lalu duduk di sofa kamarnya.

"Gue hubungi si abang deh untuk memastikan kepindahannya besok..." Gumam Roy.

Roy lalu mencoba untuk menghubungi abangnya yang akan pindahan.

.......

Raka duduk di tepi tempat tidur di kamarnya. Ia lalu mengambil ponselnya dan berniat memainkannya sebelum deringan ponselnya akhirnya berbunyi pertanda jika ada panggilan yang masuk di sana.

"Roy.." gumam Raka.

Raka lalu menerima panggilan yang berasal dari Roy.

Yaps, jadi orang yang dihubungi Roy itu adalah Raka. Mereka adalah saudara sepupu.

Raka lalu menerima panggilan yang berasal dari Roy.

"Ya halo Roy... Ada apa?" Ucap Raka pada Roy di seberang telepon.

"Bang, lo jadi pindahan atau enggak besok?" Tanya Roy.

Raka mengernyitkan keningnya.

"Besok hari apa Roy?" Tanya Raka yang lupa.

"Weekend lah bang.. Lo lupa ya? Ihh amit-amit deh lo lupa hari.. Segitunya.." Ucap Roy.

"Ya Allah.. Sumpah.. Gue benar-benar lupa kalau mau pindahan besok... Berarti besok libur sekolah dong ya lo?" Ucap Raka menepuk keningnya.

"Iya lah.. Makanya ini gue hubungi lo karena lo gak ada kabar.." Ucap Roy.

'Kalau besok weekend berarti Elzia???' Ucap Raka di dalam hatinya.

.....