Chereads / The Kings: Tales Of Devour Temptation / Chapter 4 - The Love Is Around

Chapter 4 - The Love Is Around

Arion Konstantine memarkirkan mobilnya tak jauh dari klinik tunangannya, Mila Alexander. Berniat ingin menjemput, Arion mengernyitkan kening saat melihat Mila sudah menutup kliniknya padahal belum jam 10 malam. Lalu Arion melihat beberapa pria seperti tengah mencari-cari seseorang sampai mereka berhenti di depan klinik tersebut.

Sebagai salah satu anggota Golden Dragon, Arion punya insting yang bagus tentang seseorang. Entah itu seseorang yang berbahaya atau mencurigakan. Arion memakai topi pet yang dibawanya dari balik jaket dan berpura-pura seperti seorang pengantar makanan yang menyasar. Tujuannya adalah mencari tahu siapa pria-pria yang berdiri di depan klinik hewan milik Mila.

"Selamat sore tuan-tuan. Apa aku boleh bertanya dimana alamat ini?" tanya Arion menunjukkan sebuah alamat di ponselnya. Salah satu pria mencoba melihat ponsel itu meski dengan kening mengernyit.

"Ah, aku rasa di sebelah sana!" tunjuk pria itu acuh ke arah ujung jalan di belakang mereka. Arion lantas mengernyitkan kening. Sepertinya dia bukan orang yang tinggal di wilayah itu.

"Uh, aku benar-benar tersesat. Bisakah kamu membantuku?" pinta Arion lagi.

"Pergi sana! Jangan ganggu!" pria itu malah mengusir Arion. Tapi Arion memang tak kenal takut.

"Memangnya kalian sedang mencari siapa di sini?" tanya Arion lagi mencoba mencari tahu.

"Bukan urusanmu!" hardik pria yang satunya lagi. Lalu kemudian ia mengambil ponsel dan menghubungi menggunakan bahasa Spanyol. Mata Arion makin memicing terutama saat melihat tato di pergelangan tangan pria itu. Itu adalah tato gangster.

"Habla español señor?" (apa anda bicara bahasa Spanyol, Tuan?) tanya Arion tiba-tiba. Dua pria itu berhenti dan melihat pada Arion.

"Soy español y me pierdo!" (Aku orang Spanyol dan sedang tersesat) sambung Arion lagi. Kedua pria itu lantas mendekat dan sedikit tersenyum.

"Si!" (ya, benar) Arion tersenyum pada jawaban itu dan mulai bicara dengan mereka.

Berkat berteman dengan Ares dan Jupiter yang separuh Spanyol, Arion jadi ikut bisa berbahasa Spanyol. Dari kedua orang itu, Arion tahu mereka tengah mencari seseorang bernama Jupiter King yang lari membawa seorang gadis yang merupakan tunangannya.

Arion bercakap beberapa saat dan seketika dua orang itu jadi ramah padanya. Arion ikut meyakinkan bahwa sepanjang ia mencari alamat, ia tak melihat pria yang dimaksud. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, ia pun pamit hendak mengantarkan pesanan makanannya.. Si pria yang tadi menghardiknya malah menunjukkan jalan yang harus ia lewati agar aman.

"Gracias señor, que tenga una buena noches!" (terima kasih, tuan. Semoga malammu menyenangkan) ucap Arion memberikan salam perpisahannya sambil berjalan pergi menjauh dari klinik hewan tersebut.

"Por supuesto!" (tentu saja) balas pria itu sambil tersenyum. Arion terus berjalan sampai ke ujung bangunan dan langsung bersembunyi di salah satu sudut sambil mengintip ke belakang. Pria-pria itu akhirnya memutuskan untuk pergi dari klinik hewan tersebut setelah beberapa saat.

"Ti ilíthios!" (dasar bodoh) umpat Arion dalam bahasa Yunani. Arion lantas melepaskan kembali topinya dan berjalan menelusuri lorong tempatnya bersembunyi sampai ia tiba di pintu belakang klinik hewan milik Mila Alexander.

Arion mengetuk pintu beberapa kali sampai akhirnya Mila membuka pintunya dengan kening mengernyit.

"Anda memesan tacco, Nona cantik?" goda Arion menaikkan paper bag di tangannya sambil tersenyum. Mila tak menjawab dan mulai tersenyum lalu membiarkan Arion untuk masuk.

"Apa kabarmu, Sayang?" Arion menyapa sambil mendekat dan mencium bibir Mila cepat lalu menutup pintu.

"Kamu datang?"

"Tentu saja. Aku sudah janji akan menjemputmu. Pekerjaan di studio sudah selesai." Mila mengangguk dan merangkul lengan Arion membawanya masuk ke dalam.

"Kenapa kamu tidak lewat jalan depan?" Arion lantas berhenti dan sedikit menarik lengan Mila agar ikut berhenti.

"Apa yang terjadi? Kenapa ada yang mencari Jupiter King di depan klinikmu?" tanya Arion langsung dengan ekspresi serius. Mila jadi mengernyitkan keningnya dan teringat pada cerita Ares baru saja.

"Uh itu ..."

"Arion?" Arion menoleh ke samping dan Ares sudah berdiri di depan ruang tempatnya dan Putri. Arion menaikkan kedua alis tak tahu jika Ares berada di dalam klinik tunangannya. Arion memandang dari Mila ke Ares lalu kembali ke Mila. Wajahnya langsung berubah tak enak dan Mila memberikan senyuman aneh.

"Aku bisa menjelaskan ..." Mila bergumam agar Arion tidak salah paham. Arion adalah salah satu orang yang mengetahui jika Ares merupakan cinta pertama sekaligus mantan kekasih Mila.

Hubungan Arion dan Ares tak seberapa dekat lagi semenjak ia tahu jika Mila ternyata pernah menjalin hubungan dengan Ares saat mereka masih di sekolah menengah. Namun saat Ares diangkat menjadi Leader tertinggi Golden Dragon, Arion adalah salah satu yang mendukungnya.

"Aku kira Jupiter yang datang," ujar Ares duduk di depan Arion. Arion lantas menoleh pada Putri yang masih pingsan dan sedang menerima transfusi darah terakhir.

"Apa yang terjadi? Kenapa mereka mengejarmu?" tanya Arion dengan kening mengernyit. Mila ikut berada di ruangan itu untuk menjaga adiknya, selain ia juga bisa mendengar percakapan keduanya.

"Mereka dari kelompok SRF. Mereka ingin wilayah yang dikuasai oleh Golden Dragon menjadi bagian dari mereka. Jadi mereka datang ke Medieval untuk menawarkan kerjasama. Aku menolak!" Arion masih menatap Ares dengan heran.

"Mereka mencarimu?" Ares menggeleng.

"Mereka mencari Jupiter dan aku mengaku sebagai dia." Arion menghela napas berat dan menyandarkan punggungnya.

"Ares, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu melibatkan Golden Dragon dalam perang antar geng dan narkoba?"

"Aku tidak mungkin melakukan itu. Itu sebabnya mengapa aku menolak," tegas Ares kemudian.

"Apa Jupiter sudah diberitahu?" Ares lantas menoleh pada Mila.

"Aku sudah menghubunginya, dia sedang dalam perjalanan," jawab Mila pada Arion. Dari Mila, Arion lantas menoleh pada Ares lagi.

"Ares, ini sangat berbahaya. Kamu datang kemari, Putri tertembak dan kamu juga membahayakan Mila, dia sedang hamil bayiku ..." Ares mengangguk mengerti.

"Tadi aku bertemu dengan mereka di depan dan mereka mencari Jupiter bukan kamu. Aku mengalihkan mereka tapi tak akan butuh waktu lama untuk mereka tahu kamu ada di sini. Apa yang akan kamu lakukan?" sambung Arion lagi. Ares mengulum bibirnya sembari berpikir. Ia menoleh pada Putri dan mengangguk.

"Membaur ... " belum sempat Arion bertanya apa maksudnya pintu depan terdengar bunyi password dan terbuka.

"Siapa itu?"

"Aku rasa Jupiter. Aku memberikan password padanya," ujar Mila bangun dan hendak memeriksa.

"Jangan ... duduk. Biar aku saja!" ujar Arion mulai mengendap dan tak lama muncul Jupiter dengan napas sedikit tersengal. Si rambut hazel itu langsung membulatkan mata saat melihat Ares terluka.

"Oh Tuhan, Ares!" Jupiter langsung memeluk Ares dengan erat. Begitu pula dengan Ares.

"Aku tidak apa-apa, Pit!" Jupiter melepaskan pelukannya dan langsung mengecek keadaan Ares.

"Kamu terluka dimana?" tanyanya dengan nada cemas. Ares hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepala.

"Bukan aku ... Putri!" Jupiter lantas menoleh ke samping dan melepaskan Ares untuk memeriksa Putri. Jantung Jupiter hampir copot rasanya saat melihat Putri terluka seperti itu. Ia terus memegang pipi dan langsung mencium keningnya beberapa kali.

"Sayang, siapa yang melakukan ini sama kamu?" bisiknya lalu memeluk Putri lagi.

Sedangkan Ares di belakangnya yang ikut memandang hanya bisa menundukkan pandangan dan memejamkan matanya. Pandangannya lalu naik dan menatap Mila dengan mata berkaca-kaca. Dan Mila memilih tak ingin melihat perasaan tertahan Ares untuk Putri.