19 TAHUN YANG LALU
Mars King tengah berjongkok untuk memperbaiki dasi kupu-kupu salah satu anak kembarnya yaitu Ares. Ares sendiri tengah sibuk menarik dan memodifikasi robot-robotannya sambil menunggu sang ayah yang selesai dengan kostumnya.
"Apa sudah selesai?" tanya Vanylla King melongok dari balik pintu dan masuk ke dalam kamar anak-anaknya untuk mengecek kesiapan putra-putranya.
"Sedikit lagi ... dan selesai!" ujar Mars sambil tersenyum usai mengaitkan simpul terakhir.
"Oke, kalian terlihat tampan. Coba Daddy lihat!" Mars menarik Jupiter dan menyandingkan dengan Ares sebelum kemudian ia tersenyum puas.
"Oh, kalian tampan sekali!" puji Vanylla pada kedua putranya lalu mencium pipi mereka masing-masing. Tak lupa ia sedikit menyeka agar tak ada lipstik yang menempel.
"Tapi ingat kalian tidak boleh berlarian ke sana kemari seperti biasa. Oke, janji kalian akan bersikap dan jadi anak baik di tempat Uncle Bryan?" tukas Mars sambil menunjuk pada kedua anaknya. Ares dan Jupiter yang masih berusia 46 bulan atau 3 tahun 10 bulan. Mereka sama-sama menengadah dengan wajah datar tak tertarik untuk pergi sama sekali.
"Kita mau kemana Daddy?" tanya Jupiter dengan ekspresi bosan.
"Kita akan ke rumah Uncle Bryan untuk mengunjungi Aunty Deanisa dan melihat bayi mereka. Kalian bersemangat kan?" tanya Mars dengan cengiran lebar tapi kedua anaknya malah cemberut.
"Kami ingin bermain bersama Andy!" rengek Ares mulai kesal.
"Kalian akan bertemu dengan Andy di sana!" Vanylla yang memakai dress berwarna peach dengan rok selutut lalu dengan semangat mengajak dua pangeran kecilnya untuk keluar dari kamar.
"Ayo kita berangkat, kalian akan bertemu teman-teman yang lain di sana!" ajak Vanylla menggandeng kedua tangan Ares dan Jupiter lalu berjalan dengan heels tinggi dan tampak begitu anggun. Mars hanya tersenyum saja melihat usaha istrinya membuat anak-anak mereka tetap mau pergi dan bisa tenang.
Hari ini adalah hari pembaptisan anak terakhir Bryan Alexander dan Deanisa Alexander yaitu Iris Putri Alexander. Bryan sendiri sudah memiliki dua anak kembar perempuan yang sebaya dengan Ares dan Jupiter yaitu si cantik Mila dan Izzy.
Seluruh keluarga anggota The Seven Wolves hadir dalam acara pembaptisan itu. Putri baru diperkenalkan pada saudaranya yang lain usai pembaptisan nanti. Bryan memilih dua minggu setelah kelahiran putri ketiganya untuk acara tersebut.
Dan sama seperti anak-anak The Seven Wolves lainnya, Bryan memilih Jayden Lin sebagai ayah baptis putrinya tersebut.
Mars dan keluarganya tiba di sebuah chapel kecil yang sudah disewa oleh Bryan tak jauh dari kediamannya. Setelah acara pembaptisan itu mereka hanya tinggal berjalan kaki ke salah satu resort yang tak jauh dari sana untuk jamuan.
Vanylla membantu kedua pangerannya keluar dari mobil setelah ayah mereka, Mars keluar. Suasana begitu meriah karena tamu-tamu mulai banyak berdatangan. Mars langsung memeluk dan menyapa Shawn begitu ia melihatnya. Tak lupa, ia juga menyapa Blake dan ipar Bryan yaitu Earth Lewis.
Sementara Vanylla membawa kedua anak mereka sambil ikut menyapa semua tamu-tamu yang merupakan teman-temannya juga. Ares dan Jupiter pun dilepas oleh Vanylla agar mereka bisa berkumpul dengan teman-temannya.
"Tidak boleh nakal, kita ada di gereja!" ujar Vanylla memperingatkan anak-anaknya lagi sebelum mencium kening mereka dan membiarkan keduanya berlari berdua sambil bergandengan tangan.
Ares dan Jupiter lalu masuk ke dalam chapel untuk mencari Andrew Miller yang sedang bersama kakeknya, Christopher. Ares langsung melambaikan tangannya dan Andrew dengan antusias membalasnya. Ares dan Jupiter lantas ikut duduk di sebelah Andrew dan mulai bercengkerama dengannya.
Sementara Chris hanya tersenyum dan mulai mengobrol lagi dengan Anthony Lin yang memperhatikan jika cucunya sudah datang. Dan seperti biasa, Nana Tantria datang untuk memeriksa barisan anak-anak. Anak-anak dikumpulkan dalam satu barisan tempat duduk yang sama bersama Nana Tantria, Kong Kong Anthony serta Kakek mereka yang lain kecuali Darren dan Hans yang ikut berdiri di depan.
Ritual pembaptisan pun dimulai. Ares dan Jupiter duduk bersama di barisan paling depan melihat prosesi tersebut. Jayden Lin terlihat menggendong dan mencium kening bayi bernama Putri tersebut.
Usai ritual, acara dipindahkan menjadi jamuan makan siang. Dekorasi serba pink menjadi tema acara. Anak-anak The Seven Wolves lantas mulai diperkenalkan satu persatu pada bayi bernama Putri yang diletakkan di dalam boks bayinya.
Ares dan Jupiter ikut melihat tapi hanya Ares yang tinggal. Jupiter hanya melihat sebentar lalu ia ikut ajakan Rei yang ingin memperlihatkan robot-robotan terbaru miliknya.
Dinding boks bayi itu terbuat dari kaca sehingga Ares yang tak begitu tinggi bisa mengintip dari baliknya. Ia menempelkan hidung mungilnya dengan kedua telapak tangan menempel di sana.
Senyum Ares perlahan mengembang saat melihat bayi Putri tengah sibuk melihat mainan yang bergantung di atasnya.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Mila datang tiba-tiba. Ares menoleh dan berdiri menegakkan tubuhnya.
"Aku melihat adikmu." Mila tersenyum dan menggandeng tangan Ares agar ia bisa naik lebih tinggi ke sebuah kursi agar pandangannya lebih jelas. Akhirnya mereka berdua naik bersama ke atas sebuah kursi dan sama-sama memandang Putri yang berada di dalam boksnya.
"Lihat, adikku cantik kan?" tanya Mila dan Ares mengangguk sambil tersenyum. Keduanya menopang kedua siku di sandaran kursi saling menatap Putri yang tengah sibuk hendak meraih mainan di atasnya. Ares yang melihat itu lalu sedikit memajukan tubuhnya untuk menarik mainan itu dan menurunkan agar lebih dekat pada Putri.
Dengan kedua tangan dan kakinya Putri jadi begitu senang bisa menyentuh mainan yang sudah hendak diraihnya dari tadi. Ares membantunya dan ia tersenyum karena itu.
"Wah, apa kamu ingin punya adik juga?" tanya Mila dengan senyuman dan kepolosannya. Ares masih terus menahan mainan itu untuk Putri sambil menoleh pada Mila dan tersenyum.
19 TAHUN KEMUDIAN
Putri Alexander membuka kelopak matanya perlahan dan ia harus menyesuaikan pandangannya. Hanya ada langit-langit putih dan Putri memejamkan matanya lagi. Tapi kemudian ia mengerjap lagi. Otaknya sedang memproses apa yang sudah terjadi.
"Sayang, kamu udah sadar, Dek?" tanya pria berambut pirang di sebelahnya. Putri menoleh dan mengernyitkan keningnya.
"Kak Ares?" gumamnya memanggil. Pria itu tersenyum dan menggeleng.
"Ini Kakak Jupiter, Dek. Bukan Ares," jawab Jupiter lembut dan memegang sebelah tangan Putri lalu mencium jemarinya.
"Haa ... tapi ... rambutnya ..." Jupiter sedikit memutar bola matanya ke atas dan menyengir.
"Oh, Kakak ganti warna rambut." Putri masih bingung dan mengernyitkan kening. Tapi bukankah yang menyelamatkannya adalah Ares?
"Uh, Putri ..."
"Iya, kamu tertembak dan terluka. Jadi Kakak bawa kamu ke rumah sakit." Putri menggelengkan kepala pada penjelasan Jupiter. Bukan itu yang ia alami.
"Tapi Kak Ares yang bawa Putri ke klinik ... Kak Mila ..." Putri masih ingat tapi penuh keraguan. Jupiter masih tersenyum dan menggeleng.
"Kakak yang bawa kamu ke sana. Kakak juga yang mendonorkan darah buat kamu," jelas Jupiter lagi. Putri langsung memeluk Jupiter dan Jupiter pun melakukan hal yang sama.
"Uhh!" Putri kesakitan dan Jupiter menidurkannya kembali agar ia bisa istirahat.
"Kamu istirahat aja ya!"
"Bahu Kakak gimana? Kakak kan tertembak sama Putri!" mata Jupiter membesar.