Melihat gerak gerik ku, pria petualang itu langsung bertindak dengan sigap dan cepat. Dia langsung menendang tubuhku ke tembok dengan menggunakan lututnya.
"Uuuugh!" Rintihku kesakitan. Sial! Walaupun tangannya sudah terluka parah hingga berdarah darah karena baru saja meninju tembok, dia tetap bisa berpikir dengan cepat dan tepat. Dia menendang dengan menggunakan lutut kanannya yang teramat keras, tepat mengenai bagian bahu ku dan menahannya ke tembok di belakangku. Sakitnya bukan main!
Pria itu tertawa keras dengan angkuhnya. "Hahahhahahhah! Kau pikir trik tipuan murahan seperti itu bisa mengelabui ku? Jangan ngimpi deh."
....Tapi baru saja kau telah meninju tembok yang sekeras batu ini. Tuh lihat, masih menetes banyak darah dari tanganmu.