Kala itu, senja menyapu langit yang nampak cerah dan indah, dengan tubuh tegap dan gagah di usia yang tak lagi muda, kapten Santoso turun dari helikopter yang di kendarainya. Begitu pula Juni, dengan jubah dokternya Juni nampak kelihatan cantik, tinggi semampai. Sohee yang melihatnya dari kamera pengawas, nampak panik dan gugup. Dia tidak menyangka bahwa kapten Santoso akan datang menemui dirinya.
Kapten Santoso melihat ada yang aneh dari pintu masuk utama markas, biasanya pintunya akan terbuka jika ada helikopter maupun pesawat dengan logo Cavalry datang. Namun kali itu tetap tertutup rapat. Sampai akhirnya kapten Santoso mencoba untuk berkomunikasi dengan alat komunikasi yang ada di depan pintu masuk menuju markas.
" Halo Sohee? Kau mendengar ku? Mengapa kau tidak membuka pintu untukku? " ucap kapten Santoso.
Setelah menunggu beberapa saat, tidak ada balasan dari Sohee. Kapten Santoso pun mengulangi apa yang dia katakan sebelumnya.