Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Black Hole Cavalry

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉsimmersunshine07
--
chs / week
--
NOT RATINGS
58.4k
Views
Synopsis
Jopardi adalah seorang pria yang merupakan seorang keturunan dari keluarga militer. Dia memiliki sebuah kemampuan yaitu melintasi lubang hitam tanpa harus menggunakan alat khusus. Awalnya dia tidak menyangka bahwa dari sekian banyak kandidat yang di ikut sertakan untuk mengikuti test hanya dialah yang bisa lolos melintasi sebuah objek yang bernama lubang hitam tersebut. Kehidupannya berubah drastis ketika dia sudah mulai dengan percobaan-percobaan yang di lakukan oleh sebuah organisasi yang bernama Cavalry. Bahkan dia harus berpisah dengan keluarganya demi menjaga keluarganya agar tetap aman. Kontroversi demi kontroversi yang mencuat membuat Jopardi seakan tidak mengerti kehidupan apa yang sedang dia jalani saat ini. Dia pun dihadapkan dengan sebuah tanggung jawab yang begitu besar. Yaitu menyelamatkan masa depan. Dia mendapatkan sebuah misi untuk melakukan percobaan melintasi lubang hitam melalui sebuah portal. Jopardi banyak dihadapkan dengan kejadian yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Akankah Jopardi bisa memikul beban besar yang berada di hadapannya saat ini? Dan apakah kehidupan cintanya dengan seorang wanita bernama Juni akan bisa berakhir dengan bahagia?
VIEW MORE

Chapter 1 - First Girl

Tahun 1993,

Sebuah penemuan baru telah di temukan oleh ilmuwan asal Vietnam bernama Chord Young. ilmuwan yang beberapa kali mendapatkan penghargaan Nobel dari seluruh dunia dan juga beberapa kali mengungkapkan teori-teori yang sangat berhubungan dengan waktu serta mesin waktu. namun, penemuan ini harus ditutupi karena banyak menimbulkan korban jiwa serta kontroversi yang terjadi di dunia militer serta politik.

Penemuan ini merupakan penghubung antara masa lampau dan masa depan. karena jalur penghubung tersebut bisa membawa seseorang pergi jauh ke masa depan. hal ini pun di sembunyikan oleh pihak militer dengan berbagai macam cara. mulai dari membunuh sang penemu dan juga menutup hal ini dari dunia luar. Tapi, apa yang terjadi, teknologi ini mulai di luar kendali dan dengan terpaksa seluruh aset serta data-data dari penemuan ini telah dimusnahkan.

Pada tahun 2014, penemuan ini kembali terdengar dalam dunia militer. aku yang saat itu baru bergabung sebagai anggota Denjaka, hanya bisa mendengar desas-desus tersebut tanpa mengetahui kebenarannya. Aku Jopardi. aku merupakan anak ketiga dari 8 bersaudara dari keluarga kecil ku yang tinggal di Bandung. saudara-saudaraku semuanya mengemban pendidikan militer sama seperti ku, karena orang tuaku sangat mengagumi dunia militer. Sehingga aku pun ikut terjun ke dalamnya. pada tahun 2014, aku memutuskan ikut dalam pelatihan TNI. karena prestasi ku dan bentuk tubuh serta kemampuan bela diri yang bagus, serta kemampuan otak di atas rata-rata yang ku miliki, aku pun direkrut menjadi salah satu anggota Denjaka untuk mengemban berbagai misi penting. di latih untuk mengembangkan kemampuan dan juga mental. aku pun mempelajari macam-macam seni bela diri, sehingga aku semakin terlatih.

Hari ini merupakan hari libur ku. pergi bersama teman-teman merupakan hal yang sangat bisa ku nikmati dalam kesibukan pelatihan ku. saat ini, aku berasrama di Cilandak Kko Jakarta Selatan. Aku dan teman โ€“ teman ku memutuskan untuk pergi ke restoran cepat saji. Hal itu merupakan sesuatu yang sangat mewah bagiku dan teman-teman ku karena kami selalu sibuk dengan berbagai macam pelatihan. di saat itulah aku bertemu dengan Juni untuk pertama kalinya. seorang pelayan restoran yang mempunyai tatapan yang hangat serta cara bicara yang sangat baik.

" Permisi mas, boleh saya ambil pesanan nya? " Kata Juni kepada kami semua. dan kami kami pun menjawab " iya Mbak boleh. ini ya pesanan nya! ". Juni pun mengambil kertas pesanan kami tapi mataku tidak bisa berpaling dari parasnya yang sangat cantik serta rambutnya yang panjang membuatku sangat ingin meminang nya sebagai kekasih ku. aku pun memberanikan diri untuk kembali bertanya kepadanya.

" Permisi Mbak, bisakah saya meminta kecap? " dengan malu dan wajah yang merah aku pun menatap matanya.

" Maaf Mas, tapi ini restoran pizza. kami tidak menyediakan kecap. "

aku pun malu di buatnya. Akan tetapi, aku kembali bertanya

" Tapi, nomor handphone punya kan? " Kata ku bergurau.

Juni pun tanpa menjawab Langsung berpaling dariku dengan wajah malu. aku pun kembali duduk dengan teman-teman ku, tapi karena mental yang terlatih Aku pun tidak mudah menyerah. Ku beranikan diriku untuk menunggunya hari itu. dan malam pun tiba.

" Tuk tuk tuk โ€ฆ " suara sepatu hak tinggi melangkah di atas lantai yang perlahan menghampiri diriku.

dalam pikiran ku aku bertanya " mungkinkah suara langkah ini adalah Mbak yang tadi? ".

Wanita itu pun melewati ku. aku sempat terdiam sejenak karena merasa ragu. setlah ku lihat kembali ternyata wanita yang baru saja lewat adalah wanita yang ada di restoran cepat saji tadi. aku pun mengejar nya dan mencoba untuk menghentikan nya.

" Mbak! " sapa ku saat itu. wanita itu pun menoleh ke arah ku. " maaf mengganggu. Aku sudah menunggu mu dari tadi, maaf atas kelancangan ku ini. "

" M-maaf, kamu mau apa ya? " dengan muka panik Juni menjawab ku.

Aku pun kemudian mengungkapkan seluruh isi hatiku. Aku mengatakan padanya bahwa aku menyukai nya sejak saat pertama kali aku masuk ke restoran tersebut dan saat melihat wajahnya aku sudah tertarik dengannya. kami pun mulai bertukar nomor telepon dan saling berkenalan. tiada hari yang aku lupakan tanpa menanyakan kabarnya. Seperti, bertanya apakah dia sudah makan, apakah dia sudah tidur atau apa yang sedang dia kerjakan.

Hubungan ku dan Juniver kini berjalan dengan sangat baik. kami pun saling mencintai satu sama lain.

Dan tibalah di hari liburku. aku pun membuat janji dengan Juni dan teman-temanku bahwa aku mau mengelilingi Monas. Aku pun akhirnya tiba. aku melihat Juni yang sudah tiba lebih dulu dan menunggu di pintu masuk.

" Juni! " seru ku saat sambil melambaikan tangan kepada nya. " kau sudah tiba rupanya. " kata ku saat berada di depan Juni. Juni pun hanya tersenyum kepada ku. Aku pun bersama Juni mulai berjalan ke arah loket pembelian tiket masuk ke dalam Monas. Juni pun kemudian menawarkan diri untuk mengantri tiket. Aku pun menunggu nya sambil melihat sekeliling ku dan menunggu kedatangan teman โ€“ teman ku. dan saat itu juga, hal yang tidak ku pahami pun terjadi. ada lubang besar hitam tepat di depanku. banyak orang yang seolah-olah tidak bisa melihatnya atau mungkin hanya aku saja yang bisa melihatnya saat itu.