rasa ketakutan yang menghampiri ku saat itu membuat aku mulai berpikir kembali. Kenapa hal ini bisa terjadi pada ku? apakah aku akan mati di sini? laba-laba itu pun akhirnya berhasil mengejar ku dan menghempas ku ke tembok dengan dorongan dari salah satu kakinya.
" arghh!!! " teriak ku sambil menahan rasa sakit. aku pun mencoba kembali berdiri dan aku pun langsung memuntahkan darah dari mulut ku. aku merasakan rasa sakit yang hebat tepat di bawah perutku. aku pikir sepertinya tulangku patah saat itu. aku pun menyadari bahwa sepertinya aku akan jatuh pingsan.
" Apakah aku akan mati di sini? " kata ku yang hampir sekarat. tiba-tiba dari arah kanan ku terdengar suara tembakan yang menggelegar. aku pun samar-samar melihat sosok perempuan. aku berpikir mungkin wanita itu adalah Tania. aku berpikir bahwa saat itu aku akan selamat dari serangan laba-laba. tiba-tiba semuanya terasa gelap. aku menyadari bahwa sepertinya aku telah pingsan saat itu. dengan kepala yang masih sangat pusing, aku pun kembali bangun dan segera memasang kuda-kuda untuk bertarung. setelah aku melihat sekelilingku, aku bertanya-tanya mengapa tempat ini menjadi terang dan banyak orang.
aku tersadar saat seseorang memanggil ku. " Om sedang atraksi silat ya? " kata salah satu orang di dekat ku. aku melihat ke arah suara tersebut dan ada seorang anak kecil yang sedang tertawa dan mengejek ku. aku berpikir mungkinkah aku sudah kembali ke masa ku?. aku melihat sekeliling ku lagi dan ternyata aku sedang berada di rumah sakit di mana aku pernah dibawa. " ya! ini adalah masa ku. " kata ku lagi dalam hati ku. aku sangat lega saat menyadarinya. aku pun tertegun dan masih merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja aku alami.
Hari itu aku merasa lelah dan semoga aku tidak mengalaminya lagi. cukup kali itu saja aku mengalami nya. aku pun hendak kembali ke asrama ku. pikiran ku sangat kacau hari itu. dan akhirnya aku menyadari bahwa saat itu dompet ku tertinggal di asrama.
" sial! aku harus jalan kaki lagi. " gerutu ku sambil terus berjalan. " mengapa aku merasa sangat lelah? apa mungkin karena aku baru saja melompati waktu? apakah seperti ini efek samping nya? " kata ku lagi yang terus menerus bergumam.
Tiba tiba, segerombolan orang berpakaian militer menghampiri ku. kemudian salah satu nya berkata kepada ku bahwa aku harus pergi bersama dengan mereka. aku pun menjadi bingung dengan situasi ini. aku mencoba bertanya kepada mereka dari satuan mana mereka berasal dan Kenapa tidak ada bordiran atau pun plakat pada pakaian nya.
" Siapa kalian? dan atas perintah siapa kalian mau membawa ku? " tanyaku dengan tegas.
" Letnan, kami tidak bisa menjelaskan saat ini. tapi ini merupakan perintah langsung dari panglima." kata salah seorang prajurit itu.
Aku pun terdiam dan berpikir. bagaimana caranya mereka mengetahui bahwa aku ada disini. padahal aku baru saja tiba dari masa depan. " apakah mereka mengetahui apa yang terjadi padaku? " kata ku dalam hati yang bertanya-tanya.
" Baiklah. jika kalian memang benar ada di bawah perintah panglima, aku akan mengikuti kalian. " sahut ku lagi. kami pun masuk ke dalam lift dan orang yang berbicara pada ku mulai mengenalkan dirinya pada ku.
" Letnan, mohon maaf atas ketidaknyamanan nya. aku adalah Santoso. saat ini kita akan menuju ke asrama Letnan untuk mengambil barang-barang mu. " kata Santoso kepada ku.
sampai di tempat parkir, kami menaiki mobil dinas berplat AL dan segera menuju ke asrama ku. yang membuatku sangat terkejut adalah komandan menunggu ku di tengah malam begini. dia hanya sendiri tanpa ajudan nya. dia pun segera menyambut ku dengan kekhawatiran yang tampak pada wajah nya.
" Jo! " seru komandan ku. " apakah kamu baik baik saja? " sapa komandan ku Bossy.
" Siap! saya baik komandan! " jawabku dengan tegas.
Tiba-tiba komandan ku segera memeluk ku dengan sangat erat.
" Maaf kan saya Jo. mulai dari titik ini, saya harus melepaskan mu. terimakasih sudah mau bergabung dengan kami sampai saat ini. akan tetapi, saat ini negara lebih membutuhkan mu. dan kamu akan di pindah tugaskan ke satuan rahasia yang bernama Cavalry. " jelas pak Bossy sambil mengajak ku masuk ke dalam ruangan nya. aku pun mengikutinya sambil mencoba memahami perkataan nya.
Aku sudah menganggap komandan itu seperti kakek ku sendiri, di dalam ruangan nya komandan pun menjelaskan apa yang telah terjadi kepadaku. rupanya aku adalah 1 dari 3000 pasukan yang diawasi langsung oleh negara dan diberi sebuah cip yang mana cip tersebut dipasang di bawah tulang punggung kami. aku pun bertanya kapan komandan memasukkan cip itu kedalam tubuh ku. rupanya, saat aku tertidur tim pemindai melakukan operasi kecil di kamar ku. tanpa aku sadari aku di bius saat tertidur karena gas penidur yang telah di taruh di kamar ku.
Saat aku mulai tak sadar kan diri, tubuhku pun dibalikkan dan kemudian dimasukkan sebuah cip kecil ke dalam tubuh ku. cip tersebut berguna untuk melacak serta mengawasi ku saat aku memasuki lubang hitam. hal tersebut dilakukan juga kepada orang-orang sebelum aku. mendengar penjelasan komandan, aku begitu kebingungan. dan ternyata yang mengetahui hal tersebut hanya para komandan komp. para 3000 orang prajurit ini merupakan patriot yang pernah di wawancara sebelum nya. mereka semua menjawab siap mati demi tugas.
Aku yang saat itu masih idealis, mengingat kembali proses wawancara tersebut. aku pun menyesali jawaban ku saat itu. Sifat ku memang sudah sedikit berubah dari awal saat aku masuk ke TNI dulu. aku pun kembali bertanya kepada komandan ku.
" Jadi Dan, komandan tau apa yang aku alami? dan lubang hitam itu apa sebenarnya? " tanya ku kepada komandan Bossy.
" Lubang hitam itu merupakan teknologi masa lalu yang diciptakan oleh ilmuwan hebat asal vietnam dan alat itu kebetulan disembunyikan di indonesia dan diuji coba disini. dari semua eksperimen yang dilakukan, hanya kamulah yang berhasil pergi dan kembali dengan selamat. " jelas komandan lagi kepada ku.
Komandan kembali menjelaskan lagi bahwa pada tahun 2008, 8 pasukan dari Korea Selatan dikirim dan hanya 7 pasukan berhasil kembali dengan tubuh mengenaskan dan kepala mereka yang hancur. lalu, 1 orang lagi belum berhasil kembali sampai sekarang. dan dia adalah kapten Kim Bum. kemudian, kami juga mengirim 2 perwira, dan sayang sekali keduanya kembali dalam kondisi tewas dengan kondisi kepala mereka yang pecah. pecah
" Belum ada yang berhasil seperti dirimu 2 kali berturut-turut kembali pulang dengan selamat. " kata komandan lagi kepada ku. " oh ya, kenal kan. ini adalah Santoso. dia adalah pengawas mu. " ucap komandan sambil memperkenalkan Santoso kepada ku.
Aku hanya bisa terdiam dan mencoba untuk menerka-nerka kembali apa yang baru saja di jelaskan oleh komandan ku.