Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 11 - Kebenaran yang Membuat Tercengang

Chapter 11 - Kebenaran yang Membuat Tercengang

Wanita yang mendekati ku benar-benar Juni. aku pun mulai panik dan seolah tidak mempercayai nya. aku pikir saat itu mungkin saja aku sedang Jet Lag karena perjalanan ku yang membuat ku banyak mengalami kejadian yang cukup membuat ku bingung. dan mulai menganggap orang lain adalah Juni.

" Hai mas Pardi? atau aku harus memanggilmu letnan Jo sekarang? " ucap Juni kepadaku saat itu.

aku sangat terkejut bukan main. aku tidak menyangka bahwa Juni berada di hadapan ku saat ini. aku sempat berpikir apakah mungkin Juni diculik ke tempat ini.

" Juni, apa yang kamu lakukan disini? " tanya ku sambil memperhatikan disekitar ku.

" Menurutmu bagaimana? kenapa aku bisa ada disini mas Jo? " jawab Juni sambil menggodaku.

" Apakah kau bagian dari cavalry? apakah hubungan kita selama ini hanya sandiwara saja? " tanya ku kepadanya lagi.

" Ya, aku adalah pasukan cavalry. " jawab Juni. " apa kau sudah tidak waras dengan berkata bahwa hubungan kita adalah sandiwara? jika sandiwara, untuk apa aku menciummu waktu itu? aku memang benar-benar menyukaimu mas Jo. dan bukan sandiwara. tapi, semua ceritaku tentang jati diriku memang semua palsu. " jelas Juni kepada ku dengan sangat marah dan juga kesal.

Juni berkata kepadaku bahwa dia awalnya memang diperintahkan untuk mendekati ku dengan bekerja di restoran itu dengan tujuan mengawasi kandidat dari angkatan laut yang mana itu adalah diri ku. namun Juni menjadi menyukai ku. dia sendiri pun tidak menyangka sama sekali bahwa dia akan jatuh cinta kepada ku. dan Juni juga tidak menyangka bahwa aku berhasil melakukan uji coba lubang hitam tersebut.

" Aku terkejut mas. aku berpikir kita pasti akan berpisah tadinya. karena jika misi ini berakhir aku harus kembali ke departemen ku. saat kapten santoso menghubungiku dan memberi tahu kamu berhasil saat di asrama melakukan black hole, aku sangat senang. karena itu artinya aku masih bisa bekerja di cavalry dan aku bisa bersamamu juga. " kata Juni lagi yang menjelaskan dengan detail kepada ku.

Juni mulai menceritakan latar belakangnya yang sebenarnya. juni merupakan seorang dokter di angkatan udara dan dipilih oleh cavalry karena dia satu satunya dokter di angkatan udara yang bisa melakukan operasi dengan alat yang sangat sederhana. tapi sayangnya juni tidak bisa masuk kedalam black hole. belum selang beberapa lama Juni bercerita tentang diri nya, kapten santoso kembali dan menyuruh ku untuk mengikuti nya.

" Jopardi, ikut denganku. aku akan menunjukan kamarmu dan mengajakmu berkeliling. " ajak kapten Santoso kepada ku. " Juni? cepat sekali kamu sampai disini. apa karena pacar mu ada disini? " sapa kapten Santoso kepada Juni.

" Hmm … tidak seperti itu kapten. " sahut Juni sambil tersipu malu.

" Baiklah kalau begitu. ayo Juni ikut dengan kami. " ajak kapten Santoso kepada juni.

Kapten Santoso kemudian menjelaskan bahwa fasilitas ini ada lebih dari 500 prajurit yang dikumpulkan dari setiap negara dan indonesia ada sekitar 29 orang termasuk diriku. di fasilitas bawah tanah ini ada cafeteria, lapangan dan tempat latihan menembak, penjara, ruang komando, dan fasilitas percobaaan. dan setelah cukup jauh kami berjalan, tibalah kami di lorong penuh dengan pintu.aku mengambil kesimpulan ini adalah asrama yang nantinya akan menjadi tempat tinggalku. yang sangat mengagetkan diriku, kamarku begitu sangat mewah seperti hotel bintang 5. tapi, aku melihat kenapa ada 2 tempat tidur? dan kapten santoso berkata kepada diriku dan Juni bahwa kamar itu akan ditempati oleh ku dan juga Juni. Juni akan berperan sebagai pengawas kesehatan ku.

" Ingat! dikamar ini ada 2 cctv. jadi jangan melakukan hal hal yang bisa membuat diriku malu. " kata kapten santoso kepada kami berdua dan menutup pintu.

aku merasakan situasi yang sangat berat dan atmosfir yang menekan ku. dalam pikiranku apa yang harus aku lakukan, aku dan juni berdua didalam kamar ini pikiran ku mulai tidak tenang. dan tiba tiba Juni memanggil ku. " Mas? " panggil juni kepadaku dengan wajah yang menggoda.

" Oh tidak! apa yang harus aku lakukan? bisakah aku menahan nya? " kataku dalam hati.