Aku merasa bahwa sepertinya tidak mungkin ada penyusup yang bisa masuk ke dalam markas sebesar itu. Aku merasa bahwa penjagaan nya sungguh luar biasa ketat. Aku bahkan tidak berpikir seseorang akan berani menyusup ke dalam markas Jenderal Mantovani. aku melihat para petugas berlarian ke arah luar dimana mereka mengatakan bahwa ada seorang penyusup yang mengaku bahwa dia adalah dokter yang akan menangani ku.
Aku berpikir apakah dia adalah orang yang di katakan oleh kapten sebelumnya? wanita yang bernama Sohee. Aku pun ingin memastikan nya sehingga aku berlari dengan cepat ke arah luar markas yang telah di tunjukkan petugas kepadanya. Aku melihat sebuah jejak tertinggal. Ada jejak kaki yang mengarah ke arah belakang markas. Aku mencoba menutupi jejak tersebut dan memeriksanya sendirian.
Dengan secara sembunyi-sembunyi, aku mulai memasuki semak-semak yang tampak seperti sebuah labirin yang berada di belakang markas. Aku mulai berjalan dengan perlahan sambil memperhatikan sekelilingku. Aku mendengar ada suara seseorang bergerak dari arah kanan ku, aku pun menghampirinya dan mencoba melihat apakah benar ada seseorang di sana.
Aku mulai berputar di halaman tersebut, aku pun melihat seseorang lewat tepat di depan ku dengan menggunakan jubah dokter serta berambut panjang. Aku berpikir bahwa seseorang itu adalah seorang wanita. Apakah dia Sohee? Mengapa dia dikira sebagai penyusup? Apa yang telah dia lakukan? Seperti itulah yang ada di dalam benak ku saat itu.
Aku mencoba untuk mengejarnya, dan akhirnya aku meraih tangan nya sehingga dia terjatuh menimpa tubuh ku. mata ku mulai menatap wajah nya. Dan dia adalah Juni. Aku bertanya-tanya apa yang di lakukan Juni. Mungkinkah penyusup yang mereka maksud adalah Juni? Aku tertegun melihat Juni yang berada tepat di atas tubuh ku.
Sementara itu Juni sangat terkejut dan termenung menatap Jopardi yang ada di hadapan nya. Juni sangat terkejut karena dia pikir seorang petugas berhasil menangkapnya. Namun ternyata dugaan nya salah. Yang ada di hadapannya saat ini adalah Jopardi. orang yang sangat di cintai olehnya.
Juni? Apa yang kau lakukan di sini? Tanya ku kepada Juni dengan heran. Ha? a-aku .. aku ... jawab Juni dengan terbata-bata. Aku pun mencoba mengangkat tubuh Juni dari atas tubuh ku. Juni pun kemudian beranjak dari atas tubuh Jopardi. karena saat itu kepala Jopardi sempat membentur tanah, Jopardi seperti mendapatkan sedikit kilas balik di pikiran nya dimana dia terbayang wajah seorang wanita yang dia tidak ingat sama sekali siapa orang itu.
Juni, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kapten tidak membiarkan mu ikut bersama dengan ku? tanya ku kepada Juni lagi sambil terus menatap nya. Aku datang kesini untuk mencegah mu ikut dalam percobaan kembali. Jawab Juni sambil menundukkan kepala nya karena takut. Apa? Percobaan? Apakah yang kau maksud adalah percobaan tentang memasuki lubang hitam? tanya ku meyakinkan. Ya, jawab Juni.
Aku berpikir bahwa Juni mungkin tahu banyak tentang diriku. Tanpa basa-basi aku pun segera bertanya kepada Juni apa yang kulakukan dan apa arti dirinya bagi diriku. Aku berpikir bahwa mungkin sebenarnya Juni sangat berarti untuk ku. karena entah mengapa di saat aku bersama dengan Juni seperti ada keterikatan di antara kami.
Juni akhirnya menjelaskan kepada ku soal kondisi saraf di otak ku saat ini, dimana seperti ada
beberapa saraf yang menyusut bahkan rusak efek dari penjelajahan waktu sehingga saat ini aku kehilangan beberapa ingatan ku. Juni juga menjelaskan kepadaku bahwa aku menjalin hubungan dengan nya. Entah mengapa setelah Juni berkata seperti itu dengan reflek aku memeluk tubuh Juni seolah-olah tubuh ku bekerja begitu saja.
Juni pun mulai meneteskan air matanya sambil ku peluk dengan erat. Dan aku mulai mengucapkan kata-kata maaf kepada nya. Juni mengatakan kepada ku bahwa jangan sampai ada yang mengetahui hal ini. Saat kami tengah asyik bernostalgia ada suara langkah kaki yang menghampiri kami berdua, kami pun segera mencari tempat untuk bersembunyi. Aku melihat beberapa petugas berseragam sedang mencari Juni. Saat itu aku belum jelas mendengar pernyataan dari Juni namun aku harus melindungi Juni saat itu sehingga aku mencoba agar kami tidak tertangkap.
Tak lama kemudian para pasukan pun pergi meninggalkan aku dan Juni. Setelah aman, aku keluar dari persembunyian. Aku kembali bertanya kepada Juni apa yang dia lakukan di markas ini dan bagaimana bisa dia sampai di sini? Juni kemudian menjelaskan kepada ku bahwa dia menyamar dan mengendarai helikopter untuk sampai di sini.
Aku mencoba untuk menyabotase markas ini agar kau tidak di kirim ke masa depan. Karena sejujurnya ku pikir portal itu belum siap sepenuhnya. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu kepada mu. Terang Juni kepada ku. Juni, kau tidak perlu khawatir, aku akan selalu menjaga diriku dengan baik. Kataku berpesan pada Juni.
Raut wajah Juni terlihat sedih. Entah mengapa aku tidak tega melihatnya seperti itu. Aku pun kemudian menjelaskan kepada Juni bahwa aku bisa bertahan dengan baik selama di dukung oleh peralatan canggih yang ada. Aku pun akhirnya mengajak Juni pergi bersama dengan ku menemui kapten Santoso.
Awalnya Juni menolak, namun ku katakan kepada nya bahwa aku akan membawanya bersama ku dan mengenalkan dirinya sebagai dokter pribadi ku. Juni akhirnya menerima apa yang ku minta dari nya. Dia pun pergi bersama ku ke dalam markas. Ketika aku menemui kapten Santoso, dia sangat terkejut melihat diriku membawa Juni. matanya seolah terbelalak seperti ingin keluar karena terkejut melihat Juni yang bersama dengan ku.
Kapten, Juni akan menjadi dokter pribadi ku sekarang. Jadi kau harus menerima keputusan ku saat ini. Tegas ku kepada kapten Santoso. Tapi Jo, kau tahu bagaimana dia mencoba mencegah terjadinya eksperimen ini kan? Jawab kapten Santoso. Jika kau tidak mengizinkan nya untuk menjadi dokter pribadi ku, aku akan mengasingkan diri dan akan berhenti melakukan percobaan-percobaan yang kau buat.
Mendengar ancaman dari Jopardi membuat kapten Santoso merasa tersudutkan. Dia merasa sudah tidak bisa memiliki pilihan lain lagi sehingga pada akhirnya dia menyetujui permintaan Jopardi. Jopardi merasa lega sekaligus senang. Kapten Santoso tampak memandang Juni dengan sinis. Kapten Santoso hanya takut Juni akan merusak rencana nya saat ini, dimana dia akan meminta Jopardi untuk menemukan saudara kandung nya di masa lalu.
Kemudian Jopardi mengantar Juni kembali ke ruangan kamarnya. Juni saat itu terlihat murung. Sebenarnya bukan ini yang di inginkan oleh Juni. yang Juni inginkan adalah Jopardi tidak melakukan percobaan ke masa lalu karena itu terlalu beresiko untuknya. Jopardi kemudian meyakinkan Juni kembali bahwa dia akan baik-baik saja. aku juga membanggakan diriku yang seolah-olah memiliki banyak nyawa seperti kucing. Juni hanya menampilkan sedikit senyuman nya dalam menanggapi perkataan Jopardi.