Mendengar ada yang memanggil ku robot, aku cukup merasa terkejut. aku pun takjub apakah mungkin robot pada masa ini bisa menyerupai manusia. mendengar salah satu prajurit yang berteriak seperti itu, membuat Tania dan prajurit nya seketika terkejut. termasuk juga diriku. para prajurit Tania segera menodongkan pistol kembali ke arah ku.
" Apa maksud mu Alex? " tanya Tania kepada prajurit yang berteriak tadi.
" Aku yakin, dia adalah robot. " kata Alex.
Aku pun kembali terkejut. " apa? robot? " kata ku dalam hati ku. robot di zaman ini bisa menyerupai manusia? Wah, luar biasa. " kata ku lagi.
" Dari mana kau tahu bahwa dia robot? " tanya Tania lagi kepada Alex.
" Karena dia mengetahui apa yang tidak kita ketahui. " jawab Alex.
" Robot? jangan bercanda. kalian yang robot. " gurau Jopardi. " di tangan dan kaki kalian terdapat lempengan besi dan lampu, itulah yang menandakan kalian seperti robot. " jelas Jopardi lagi.
" Lempengan yang kau maksud ini adalah exo suit. ini kami gunakan untuk melipat gandakan kekuatan fisik kami. "
" Hahahaha … bentuk nya memang terlihat mirip dengan exo suit yang ada di video game ku. " kata Jopardi meledek. " apakah kalian wibu dan sedang melakukan cosplay? " tanya Jopardi lagi.
" Apa maksud perkataan mu? mengapa kau mentertawai kami semua? " kata Alex dengan kesal.
" Om sendiri pakai baju apa? kenapa ada gambar monster seperti itu? kuno sekali. " kata Tania yang meledek balik Jopardi.
Aku pun kembali bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? bahkan mereka pun tidak mengenal ondel-ondel. Apakah separah itu perubahan di negara ini? kemana pemerintah? dan mengapa anak-anak ini sudah di perbolehkan membawa pistol?
Dalam hatiku aku berkata, dengan wajah ku yang terlihat bingung, aku pun bertanya kepada Tania saat ini tahun berapa. Tania pun menjawab ku dengan suara tegas bahwa saat ini adalah tahun 2418. aku pun cukup terkejut, karena ini jauh sekali dari perkiraan ku. sudah lebih dari 300 tahun berlalu tapi apa yang terjadi pada Indonesia. dengan wajah yang terlihat bingung Tania pun kembali bertanya kepadaku " jika kau bukan robot, hal ini lah yang membuatku semakin curiga. aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini dan dari tampilanmu kamu bukan seorang pengelana. pakaianmu terlihat sangat bersih. " ucap Tania yang mulai mempertanyakan keberadaan ku. " dari mana kamu sebenarnya? " tanya Tania lagi kepada ku.
Aku pun terdiam tanpa berani menjawab. aku mulai mencoba berpikir sejenak, apa yang harus aku katakan kepada Tania dan kelompok nya. aku tidak ingin mereka salah paham. karena aku telah mempelajari cara berpikir dengan baik sewaktu di TNI, aku pun menjawab bahwa aku adalah kelompok kecil yang sedang bersembunyi di dalam parit. dan ku jelaskan bahwa baru-baru ini kami memberanikan diri untuk keluar. dan di tempat ku yaitu parit-parit sangat aman sehingga kami tidak pernah melihat robot laba-laba.
Akan tetapi, Tania terlihat ragu. kemudian dia bertanya kepadaku apakah aku sedang membohongi nya saat ini. dia merasa bahwa dirinya sudah sangat tahu daerah sekitar nya sehingga tidak mungkin bahwa parit-parit adalah tempat teraman yang tak terjangkau oleh laba-laba. dan juga dia tidak pernah melihat ada manusia yang bersembunyi di bawah parit.
Aku pun memberanikan diri untuk menjawab " kami tidak selamanya tinggal di satu parit. kami terus menjelajah dan tidak mungkin orang bisa menemukan kami karena kami hanya berlima. " sahut ku lalgi kepada Tania. " apakah di atas ini masih ada pasukan keamanan? " tanya ku lagi kepada Tania.
" Negara ini sudah hancur. pasukan pengaman apanya? bahkan pemerintahan pun sudah tidak ada. dan tidak ada satu negara pun yang bantu kami karena mereka pun mengalami hal yang sama. " jelas Tania lagi kepada ku. " berapa lama kau memang di dalam parit itu sehingga kamu tidak mengetahui kejadian apapun yang terjadi di sini? kau ini lahir di mana sebenar nya? " dengan tatapan sinis Tania kembali bertanya kepadaku. dan akhirnya aku pun menjawab dengan jujur bahwa sebenarnya aku berasal dari masa lampau sebelum tempat ini hancur seperti ini dan aku mengalami perjalanan waktu yang disebabkan oleh lubang hitam.
" Sudahlah. hentikan kebohonganmu itu. jika kau ingin hidup, pergilah dari tempat ini karena ini adalah markas kami. carilah tempat lain untuk bersembunyi. " pinta Tania kepada ku. aku pun kembali bertanya " tunggu sebentar, memang sebenarnya apa yang terjadi di tempat ini? apa yang terjadi pada dunia? "
Tania pun terlihat sangat marah. tanpa berpikir panjang, Dia menyuruh anak buahnya untuk menyeret ku keluar. tapi karena kekuatanku, aku berhasil melawan. tapi saat itu aku kekurangan senjata sehingga aku mundur saat sebuah pistol diarahkan tepat di depan wajah ku. aku pun dibuang keluar oleh anak buah Tania yang bernama Alex.
Alex berkata kepadaku " pergi kau dari sini! jangan membuat kelompok kami menjadi semakin sulit. dasar robot! ". aku pun segera meninggalkan tempat itu. dalam keadaan bingung aku berpikir apakah aku bisa kembali ke duniaku atau tidak. dan aku juga berpikir saat ini aku harus tinggal di mana. markas ku di zaman ini sudah hancur dan tidak ada tempat lagi yang bisa ditinggali. sambil berjalan dengan waspada, aku melihat ada cahaya dari kejauhan. " sepertinya itu api unggun. apakah itu manusia? " kata ku dalam hati. apakah itu musuh atau lawan aku tetap berjalan pelan ke arah mereka. dan dengan kemampuan bersembunyi ku yang cukup hebat, mereka pun tidak menyadari kedatanganku.
Aku mulai melihat sekeliling ku dan ku lihat ada dua orang yang berada di depan api unggun. aku melihat bahwa ada satu orang dewasa dan satunya lagi adalah anak-anak. aku berpikir lagi tidak mungkin mereka orang jahat. mungkin saja mereka sedang berteduh di malam hari dan mereka mungkin sedang tersesat. aku pun berusaha mendekati mereka secara perlahan.
" Permisi, maaf mengagetkan kalian. " kataku dengan ramah. mereka pun sangat terlihat terkejut anak kecil itu pun segera berlari ke belakang orang dewasa yang aku lihat tadi. kemudian aku mencoba memperkenalkan diriku.
" Maafkan aku karena mengejutkan kalian. aku Jopardi. aku adalah kawan. " kata ku lagi kepada mereka. mereka melihatku dengan rasa penasaran dan menjawab pertanyaan ku.
" Aku Maria dan ini anakku Fiona. apakah ini daerah kekuasaan mu? " tanya Maria dengan wajah yang takut kepadaku.
" Bukan. aku hanya seseorang yang baru saja lewat. " kata ku yang mencoba menjelaskan. kami pun mulai berkenalan dan berbincang bersama. aku pun mengetahui bahwa Maria merupakan anggota dari fraksi Kijang hitam yang menguasai selatan pulau Jawa.