Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 5 - Bertemu Orang Asing

Chapter 5 - Bertemu Orang Asing

Wanita yang bernama Maria itu menjelaskan kepadaku bahwa di pulau ini ada lima fraksi yang bertarung dari pasukan pendatang luar angkasa. aku terkejut saat mendengar nya, dan aku mencoba bertanya kembali kepada Maria luar angkasa apa yang dimaksud dirinya. dia pun bertanya kepadaku mengapa aku tidak mengetahuinya karena sudah lebih dari 200 tahun bumi dijajah oleh sekelompok makhluk asing. dan makhluk itu menciptakan laba-laba dari besi dan pasukan kuda terbang yang bisa meluluhlantakkan satu kelompok dengan mudah.

Maria juga bertanya kepadaku dari mana aku berasal. aku pun menjelaskan kepada Maria bahwa aku adalah orang dari masa lampau tepatnya dari tahun 2020. Maria pun kembali terkejut. akan tapi Maria mencoba mempercayainya karena ada kabar tersiar bahwa Ketua fraksi Kijang hitam adalah orang dari masa lalu. mendengar hal tersebut pun aku juga terkejut. aku berpikir bagaimana bisa ada orang lain selain aku yang datang ke masa ini. apakah lubang hitam itu ada banyak dan Apa sebenarnya tujuan dari lubang hitam ini. apakah ini teknologi militer baru yang dikembangkan di masa ku.

" Sampai kapan kalian akan berkemah disini? " tanya ku kepada Maria.

" Kami menunggu pagi tiba. " jawab Maria. Maria kembali menjelaskan kepada ku bahwa aktivitas makhluk asing lebih banyak saat malam hari karena sebenarnya mereka tidak bisa terkena cahaya matahari. aku pun kembali terkejut. hal ini merupakan pengetahuan penting bagiku saat aku berada di masa ini. dan Maria mengizinkan aku bergabung dengan nya. saat kami sedang berbincang, Viona yang merupakan anak dari Maria berlari dengan kencang ke arah kami sambil berteriak.

" Ibu! ibu lari!! " teriak Viona. Maria pun menoleh begitu pula dengan ku. kami berdua sama-sama melihat ke arah Viona. saat itu juga aku menyadari bahwa laba-Laba Itu telah kembali. akan tetapi aku berpikir bukankah Tania sudah menghancurkan nya dengan peluncur granat tadi siang. apakah mungkin ini laba-laba yang berbeda?. aku menyadari terdapat lapisan warna baru di sebelah kanan kaki laba-laba tersebut yang tidak aku lihat tadi pagi. aku pun segera menarik tangan Maria dan juga menggendong Viona. aku berlari berlawanan arah dengan laba-laba tersebut dan masuk ke sebuah gedung tua yang sudah lumayan hancur.

Bukankah ini bekas rumah sakit kataku sambil berpikir. " ini adalah rumah sakit yang ada di perempatan Cilandak! " kata ku dalam hati. kemudian aku memasuki gedung tersebut dan aku melihat Alex yang sedang berjaga.

" Alex! ada laba laba di belakang ku! " teriak ku sambil memanggil Alex. Alex pun segera melihat kearahku dan menembaki makhluk tersebut.

" Sial! apa yang dipikirkan oleh pemuda ini? mengapa dia malah menembak ke arah kami? " gerutu ku sambil berlari menghindari tembakan Alex. " Alex! lemparkan senjatamu kepada ku. " teriak ku kepada Alex lagi. tanpa pikir panjang, Alex pun melemparkan senjata nya kepadaku yang berjarak hanya 100 meter di depannya. tapi sialnya, senjata nya jatuh lumayan jauh di depanku. aku pun berkata kepada Viona dan Maria untuk menyelamatkan diri mereka.

" Alex, beritahu Tania ada laba-laba baru di sini! " ucap ku kepada Alex. dan aku pun menyambar senjata yang di lempar Alex tadi dan mencoba untuk mengalihkan perhatian laba-laba tersebut agar mengejar ku sehingga Maria dan Viona bisa menyelamatkan diri mereka saat itu. laba-laba itu mulai memasuki gedung. Aku mulai menembak salah satu matanya dan benar saja strategi ku berhasil. laba-laba itu mengejar ku dan membiarkan Viona, Maria dan Alex pergi.

dalam keadaan panik, aku mencari di mana letak tangga dari tempat ku saat ini. aku kembali mengingat sewaktu aku dirujuk ke tempat ini pada saat dimasa ku. bahwa ada ada tangga di sebelah kanan ruangan dokter. aku menemukan nya dan kemudian menaiki tangga tersebut. laba-laba itu tetap mengejar ku. laba-laba tersebut pun menghancurkan separuh tepian dari tangga yang aku naiki. tapi aku kembali bingung kenapa laba-laba ini tidak menembakkan senjata nya seperti laba-laba yang tadi siang aku lihat.

apakah mungkin ini tipe yang berbeda? memang dari segi ukuran laba-laba ini terlihat lebih kecil. saat sedang berpikir, tiba-tiba laba-laba tersebut menghancurkan tangga yang ada di belakangku agar dia bisa naik ke atas. pikir ku, aku tidak bisa turun lagi di tempat ini. aku pun mencoba melakukan tembakan hingga mengenai kedua matanya. laba-laba itu pun terhenti. ku lihat laba-laba tersebut mengeluarkan sebuah kamera kecil dari atas kepalanya. aku berpikir apakah ini pengganti matanya? aku mencoba menembak nya kembali. tapi karena ukurannya terlalu kecil aku gagal dalam percobaan pertama sehingga laba-laba itu kembali mengejar ku. aku merasakan perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. perasaan itu merupakan rasa takut yang menyelimuti diri ku.