- Terjebak Dendam Masa Lalu -
Angin lembut berhembus pelan, menerbangkan dedauan yang sedikit berguguran. Aroma bunga silih berganti, tercium nyaris secara bersamaan.
Kabut masih menyelimuti langit nyaris sampai sore ini. Burung - burung bahkan sudah berkicau untuk kembali ke sarangnya.
Tidak ada cahaya senja dan tidak ada matahari yang bersinar terang hampir beberapa waktu ini.
Naomi tidak pernah sebahagia ini selama nyaris sepuluh tahun berlalu. Pandangannya tidak lepas dari bocah cantik berambut pirang lurus. Yang indah, bocah itu dengan santainya menggerakkan jari jemarinya di atas buku gambar.
'Anggela ...'
Putrinya yang tengah menggambar di bawah pohon. Sambil menatap ke arah taman bermain, rautnya cukup datar, namun bagi Naomi putrinya tetap cantik.
Naomi tersenyum. Ia masih merasa ini mimpi. Apalagi ketika Alfian menghubunginya untuk bertemu.
Naomi bahkan membeku di tempat sebelum suara laki - laki itu kembali menyadarkannya.
