Bab 21
Karena Kusanggup
'Melihatmu, mendengarmu, memahami sikapmu dan mengerti setiap tingkah lakumu, mengajariku bagaimana cara mencintai.'
Malam mulai menjelang dan lampu-lampu mulai menyala. Dari lampu jalanan sampai lampu dirumah-rumah.
Senja sudah berubah menjadi hitam. Langit kini pekat, jangan pernah mengharap menemukan cahaya bintang dilangit kota ini. Udaranya yang penuh polusi telah menutupi pesona sinar bulan dan bintang.
Yah. Kaira menengadah wajahnya ke langit yang suram.
Tak ditemukan setitik bintang pun, langit memang sedang mendung. Kaira menyesap teh madu ditangannya dan duduk di kursi santai dekat kolam. Kaira melayangkan ingatannya ke saat-saat petang bersama dengan papa dan mamanya. Mereka akan minum teh madu bersama sambil bersenda-gurau di serambi rumahnya, walaupun papa jarang bisa meluangkan waktunya setiap beliau di rumah pasti itulah yang dilakukannya bersama mama dan dirinya, kenangan sederhana yang tak bisa dia ulangi lagi.