Bab 24
Biarkan
'Aku selalu ada untukmu karena kamulah alasanku hidup.'
Lelah melangkah dengan gontai Kaira memasuki pintu apartemen. Lift yang mendadak macet membuatnya jengkel dan terpaksalah dia harus berjalan dari lantai sepuluh ke lantai empat belas melalui tangga darurat.
Menyebalkan.
Kaira melempar sepatunya asal.
Berjalan lunglai menuju kulkas. Meneguk air mineral langsung dari botolnya.
Hidup di apartemen sungguh jauh dari kenikmatan.
Buk.
Kaira melempar tubuhnya di atas sofa dan mendesah asal.
Capek!
Kenapa aku tidak tinggal saja di rumah papa Gigih? Dan aku pastinya tak akan menderita seperti sekarang hidup bersama Mas Bimo. Keluh Kaira dalam hati.
Bimo keluar dari kamarnya dan melihat Kaira yang tengah lunglai di sofa.
"Lemes banget!" Komentarnya sambil membuka kulkas.
"Diam. Lift macet lagi. Kali ini dari lantai sepuluh!" Ungkap Kaira terang-terangan menunjukkan kekesalannya.
"Hah. Anggap aja olahraga!" timpal Bimo dengan santai.