Lamunan Jingga buyar saat pesan masuk dan panggilan berulang kali itu membuat ponsel Andra berdering kencang, beruntung atau mungkin Andra sudah jengah dengan kelakuan Amel padanya, hingga Andra meletakan ponsel itu di luar kamar, padahal tadi sempat Jingga lihat ponsel itu ada di depannya saat Andra memeluk tubuhnya.
"Ponselnya beda, kakak beli lagi apa ya?"
Jingga tak bisa tinggal diam begitu saja, dia harus tahu dan mungkin suaminya itu lupa mengatakan kepadanya akan adanya ponsel lain di kamar, tadi mereka begitu tenang dan bahkan memang Andra menunjukan ponsel itu tanpa ragu sama sekali.
Benar, ponselnya berbeda, ini yang ada di tangan Jingga adalah ponsel lama Andra, sedang yang ada di nakas dekat ranjang adalah ponsel baru, wajar saja sejak tadi ponsel itu tenang dan Andra tak cangung untuk membuka ponsel itu di depan Jingga, bahkan tidak ada pesan seperti di ponsel yang lama.