Biarlah bau seperti apa yang Jingga katakan kepadanya, Andra terus saja menggoda sampai pagi tiba. Dia merasaka rasa yang berbeda saat bersama istrinya itu, apa yang dikatakan orang selama ini benar, hubungan yang dimulai dengan baik dan dengan dasar yang baik rasanya dijamin berbeda dari yang dimulai hanya karena malam indah saja.
Andra merasakan hal itu, perbedaan ketika dia bersama Amel yang penuh akan kecemasan dan bersama Jingga yang tenang sampai pagi menjelang.
Aroma kopi sudah bisa Andra nikmati pagi ini, mungkin sejak semalam istrinya itu sebal, tapi tetap saja di pagi harui selalu ada pelayanan khusus yang tak akan Jingga lupakan sebagai istrinya. Secangkir kopi dan kue sari kelapa untuk pencelupnya, Andra masih betah dengan tanpa kaos itu, dia sengaja ingin membiasakan mata Jingga melihat tubuh kekarnya, walaupun mengomel tetap saja Jingga tak akan memaksa terlalu lebih suaminya itu untuk menurut.