Ara keluar dengan gaun putih dengan lengan panjang dan panjang gaun selutut. saat keluar Ara menyeritkan dahinya karena tidak melihat sosok Vio di bangku yang berada di hadapannya.
"itu anak kemana lagi." gumam Ara. Ara pun memilih ingin memasuki ruang ganti kembali terapi Vio datang dari arah kanannya membuat Ara tidak jadi memasuki ruang ganti.
"dari mana?"
"toilet." Vio pun kembali duduk di kursi yang sebelumnya dia duduki.
"gimana udah nemu yang menurut lu cocok sama orang itu?"
"semuanya cocok."
"kok gitu selera lu aneh banget, lu ga takut kalo nanti dia ga suka?"
"lu suka ga?"
"ya kalo gw suka, ngapain gw ngambil tapi ga suka."
"ya udah kalo gitu."
"itu ga menjawab pertanyaan gw."
"bawel."
"cii- malah gitu." Ara menatap Vio dengan sebal.
"true berapa lagi gaun yang harus gw coba?" lanjut Ara mulai merasa jengkel.
"yang paling lu suka yang mana?"
"semua."
"yang paling."
"ada abis ini."
"ya udah abis ini udah."