Vio memiting kepala Farhan setelah mereka keluar dari suiten para tetua, Farhan pun hanya bisa mengeluh kesakitan.
"Sakit anjir, lagian tadi lu ga ada terima kasihnya banget malah Ara yang Ara bilang makasih."
"Lu dapet barang"
"Lu kira barang sama rasa terima kasih sama?"
"Ya udah thanks." Vio melepaskan tangannya, Farhan pun tersenyum.
"Nah gi-" ucapan Farhan terpotong oleh Vio.
"Yaudah sekarang balikin barangnya"
"Ya ga gitu anjir."
"Cowo tuh yang dipegang kata-katanya." Vio pun memasuki lift dan diikuti oleh Farhan dan Rafi yang sedari tadi diam sambil memainkan hp nya.
"Lu mau borok sikutan?"
"Lu yang ngejilat ludah sendiri." jawab Vio acuh.
"Sialan." cibir Farhan.
"Yaudah gw balikin." Farhan pun jadi lemas karena sepatu limited nya harus dikembalikan.
"Ga jadi."
"Anjir emang lu yang paling baik." Farhan menepuk pundak Vio merasa sangat senang karena barangnya tidak jadi di kembalikan.
"Bacot." Vio menepis tangan Vio.
"Tetep aja galak." Cibir Farhan.