Abi menuruni tangga menuju meja makan sambil menggendong tas ransel nya. Zion yang sedang makan di meja makan langsung tersenyum melihat Abi, Lucu mungkin itu lah yang Zion pikir kan tentang Abi. Kemeja putih dengan rompi putih di tutupi dengan jas abu abu di balut dengan rok yang berada di atas lutuh lalu Sepatu sneakers hitam dengan alas putih, semakin membuat Abi terlihat imut dan lucu.
Zion sudah sering melihat anak anak sekolah berpakaian yang sama dengan Abi, tapi menurut nya Abi jauh lebih imut, bahkan mereka tidak ada apa apa nya jika di bandingkan dengan Abi.
Zion melihat bahwa Abi sama sekali tidak memakai make up, namun dia sudah terlihat canti. Bibir nya yang soft pink natural walaupun tanpa sentuhan lipstik membuat Zion semakin membuat Zion kagum.
"Selamat pagi ka Zion, selamat pagi semua." Sapa Zion penuh semangat kepada semua orang yang ada di ruangan itu, termasuk para asisten Zion yang sedang berdiri di belakang Zion.
"Seperti nya kamu terlihat semangat sekali pagi ini."
"Iya dong ka. Abi kan udah mulai sekolah lagi, harus semangat dong."
"Ya sudah kamu sarapan dan saya akan antar kamu ke sekolah." Ucap Zion sambil memakan kembali nasi goreng yang ada di depan nya.
"Ehh ngak usah ka. Abi naik angkot aja, Abi udah biasa kok naik angkot kalau mau ke sekolah."
"Jangan pernah menolak permintaan saya, atau kamu tidak bisa sekolah." Ucap Zion mengancam.
"Ihh kak Zion apa apaan sih. Abi ngak papa kak, nanti ka Zion bisa telat ke kantor nya."
"Saya tidak ada rapat penting pagi ini, jadi saya masih punya banyak waktu, dan satu lagi, kamu tidak boleh naik angkot ke sekolah. Saya sudah menyiapkan seseorang untuk mengawasi kamu. Dia akan menjadi bodyguard pribadi kamu, jadi dia akan memantau setiap kegiatan apapun yang kamu lakukan jika saya tidak ada."
"Apa? Bodyguard? Abi ngak mau, Abi ngak perlu bodyguard kak, Seriusan. Lagian ngak akan ada kok yang jahatin Abi, ngapain perlu ada bodyguard."
"Saya tidak suka penolakan Abi. Berapa kali lagi saya harus bilang hal itu?" Ucap Zion mulai meninggikan suara nya.
"Ya sudah Abi mau. Maafin Abi." Ucap Abi sambil menunduk kan kepala nya takut.
"Hemmm ya sudah. Sekarang cepat makan sarapan mu." Ucap Zion yang di balas anggukan oleh Abi.
***
Sekarang Abi sedang berada di mobil menuju sekolah nya. Sejak tadi, belum ada pembicaraan apapun yang terjadi antara Abi dan bodyguard yang di tugas kan Zion untuk mengawasi Abi.
Sekedar informasi, Zion tidak jadi mengantar Abi karena Zion tiba tiba ada rapat dadakan di kantor Zion.
"Nama kakak siapa?" Ucap Abi memulai pembicaraan.
"Tolong jangan panggil saya dengan sebutan itu non." Ucap laki laki yang sedang fokus menyetir itu.
"Kenapa? Abi liat, kakak lebih tua dari Abi bener kan?" Ucap Abi sambil tersenyum.
"Memang bentul non, tapi saya tidak pantas non Abi panggil seperti itu."
"Kenapa? Takut di marahi sama ka Zion ya?" Terka Abi yang di balas anggukan ragu oleh laki laki di depan nya.
"Ngak usah takut, nanti kalau kakak di marahi sama ka Zion, Abi pasti belain kok. Abi ngak suka di panggil non atau apa lah, Abi lebih suka di panggil pake nama."
"Tapi non..."
"Kan.. Abi udah bilang Abi ngak suka di panggil non. Panggil Abi aja ya."
"Maaf saya tidak bisa non. Saya tidak berani." Ucap laki laki itu masih tetap fokus menyetir.
"Ya udah deh, kalau di depan ka Zion kakak boleh panggil non, tapi kalau lagi di luar panggil nama aja ya?"
"Maaf saya tetap tidak bisa non Abi."
"Ihhh kakak jahat, nanti Abi laporin sama ka Zion mau?" Ancam Abi yan langsung membuat laki laki itu rem mobil nya secara tiba tiba.
" Maaf kan saya non, tapi tolong jangan lapor kan saya kepada tuan Zion."
"Ya sudah kalau gitu kakak harus turutin kata Abi."
"Ta... tapi non..."
"Nah kan.. Panggil Abi aja kak, ngak usah non."
"Emmm ya sudah A... Abi." Ucap laki laki itu gugup.
"Nah gitu dong, kan enak denger nya. Ya idah kak, lanjut nyetir lagi gih, nanti Abi telat lagi ke sekolah nya."
"Baik no... ehhh Abi."
"Ehhh jadi nama kakak tadi siapa? Kakak belum ngomong loh."
"Saya Yuda Anggara, panggil saja Yuda."
"Ngak usah pake saya saya kak, formal banget."
"Terus?" Tanya Yuda bingung.
"Ya biasa aja, pake aku kamu kek, gue lo juga ngak papa, yang penting jangan saya. Kesan nya formal banget tau ngak." Ucap Abi yang di balas seyuman tipis oleh Yuda.
"Ternyata kamu banyak mau nya juga ya?"
"Hehhehehhe maaf maaf. Tapi Abi memang ngak terlalu suka sama yang formal formal. Tapi maaf ya kalau Abi cerewet." Ucap Abi sambil menunjuk kan senyum pepsodent nya.
"Iya ngak papa, lagian aku tadi bercanda kok."
Begitulah obrolan mereka di mulai, hingga mereka sudah terlihat sangat akrab dan seperti sudah saling mengenal sejak lama. Hingga akhir nya mereka tiba di sekolah Abi.
"Kita sudah sampai, benar kan ini sekolah kamu?" Ucap Yuda memastikan nya pada Abi lalu di balas anggukan oleh Abi.
"Bener kak. Ini sekolah Abi. Kalau gitu Abi masuk ke kelas dulu ya, makasih udah anter Abi."
"Iya sama sama. Itu memang sudah tugas dari tuan Zion untuk selalu jagain kamu." Ucap Yuda sambil berjalan ke luar mobil dan berjalan ke arah pintu Abi lalu membuka kan pintu untuk Abi.
Murid murid lain yang melihat itu langsung teriak histeris.
"Gila ganteng banget anjir, pacar siapa sih woii."
"Ya Tuhan sisain satu lagi laki laki kayak gitu buat hamba."
"Gila pacar si Abi ganteng banget gila." Kira kira begitulah ucapan murid murid lain yang melihat Yuda membuka kan pintu untuk Abi.
Wajah Yuda memang tampan bahkan sangat tampan, bisa di bilang dia sebelas dua belas lah sama Zion, bahkan jika ada yang tidak mengenal Yuda dengan dekat, maka mereka pasti tidak akan menyangka bahwa Yuda adalah seorang bodyguard karena wajah nya yang tampan dan gaya nya yang cool.
"Ehhh Ka Yuda ngapain? Kenapa ka Yuda bukain pintu Abi segala? Tadi Abi bisa sendiri kok." Ucap Abi sambil menunduk kan kepala nya karena malu mereka di lihat oleh teman teman yang ada di sekolah nya.
"Ngak papa kok."
"Tapi Abi malu di liatin sama temen temen."
"Ya sudah lain kali aku ngak akan bukain pintu lagi biar Abi ngak malu lagi, oke?" Ucap Yuda sambil mengelus lembut rambut Abi.
Sekali lagi para siswi yang melihat aksi Yuda itu kembali berteriak histeris tidak jelas. Sedangkan Abi hanya senyum senyum tipis lalu langsung berjalan sambil menunduk kan kepala nya menuju kelas.
Yuda juga langsung masuk ke dalam mobil nya dan langsung melajukan mobil nya dan menjauh darivarah sekolah Abi.