Chereads / Single Father / Chapter 22 - Bawah dia pergi.

Chapter 22 - Bawah dia pergi.

Di dalam perjalanan pulang pun Raynand Sky masih tetap diam, wajahnya terlihat murung hingga membuat Claude Cavero semakin khawatir.

"Aks, mungkin kita bisa singgah di rumah gadis itu sebentar." Kata Claude Cavero yang langsung di balas anggukan oleh Aksel Regan dan langsung membelokkan mobilnya tepat diperempatan jalan.

"Kita bisa menemui nona Briella di rumahnya, jadi Ray tidak perlu kecewa," Bujuk Claude Cavero perlahan saat mobil yang di lajukan Aksel Regan perlahan memasuki komplek dengan deretan rumah yang nampak sederhana.

"Iya Daddy." Ucap Cleon mengangguk antusias, bahkan wajah murung yang sejak tadi menghiasi wajahnya tiba-tiba menghilang berganti sebuah senyum.

Sepertinya hanya gadis itu yang bisa membuatmu tersenyum bahagia seperti ini, bahkan hanya dengan menyebut namanya saja, kau sudah sangat bahagia Nak. Batin Claude Cavero menarik nafas berat sambil mengusap kepala putranya.

"Aks... Benar ini rumahnya?" Tanya Claude Cavero saat mobil mereka berhenti dan terparkir tepat di depan sebuah rumah yang terlihat begitu sepi.

"Iya Tuan, ini rumah nona Briella Amora." Jawab Aksel Regan yakin.

"Apa benar-benar ada penghuni di sana? Bahkan sinar lampu tidak terlihat satupun," Balas Kenzo Aristide ikut mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

"Daddy bisakah kita turun sekarang?" Tanya Raynand Sky tidak sabar, dan mengabaikan ucapan Kenzo Aristide yang masih menyandarkan tubuhnya di jok mobil dan kembali memainkan game di ponselnya.

"Baiklah... " Ucap Tuan Exel yang langsung keluar dari mobil saat Aksel Regan sudah di sana terlebih dahulu. Berdiri di depan pintu pagar berbahan besi sambil menekan bel rumah tersebut.

"Ada apa?" Tanya Claude Cavero saat tidak melihat respon apapun sejak tadi.

"Sepertinya benar, rumah ini kosong." Ucap Aksel Regan setelah beberapa kali menekan bel tersebut

"Baiklah, mungkin lain waktu," Ucap Claude Cavero yang enggan berlama-lama di depan pintu pagar tersebut.

"Cleon, dia benar-benar tidak berada di rumah sekarang, mungkin lain waktu kita bisa mengunjunginya lagi, tidak apa-apa kan?" Tanya Claude Cavero lagi, berusaha menjelaskan kepada sang putra yang kembali terlihat murung, sebelum akhirnya senyum kecil terlihat di wajahnya.

"It's okay Daddy." Jawab Raynand Sky yang langsung merangkul leher Claude Cavero untuk menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang Ayah untuk menyembunyikan kekecewaan hatinya.

Hingga satu sosok terlihat tengah berdiri tidak jauh dari mereka sekarang.

"Siapa kalian?" Tanya sang pemilik suara datar yang tiba-tiba terdengar menyapa pendengaran mereka.

Bahkan dengan cepat Aksel Regan berbalik dan menatap seorang sosok pria yang baru saja turun dari sebuah mobil sambil bersidekap. Bahkan penampilannya terlihat sangat berantakan dengan dengan kemeja lusuh yang satu sisi terjuntai keluar, sedang sisi lainnya masih berada di dalam celana slim fit hitam, sambil memegangi jas, dan tangan lainnya memegangi rokok yang masih menyalah.

"Siapa dia?" Tanya Claude Cavero kepada Aksel Regan yang masih berdiri memperhatikan gerak gerik pria yang bahkan tengah melangkah menghampiri mereka. Sedang Raynand Sky yang masih didalam gendongannya ikut menatap sosok asing di hadapan mereka dengan tangan yang semakin kuat merangkul leher ayahnya.

"Tuan Keanu Keel." Jawab Aksel Regan dengan pandangan yang masih tertuju kepada Keanu Keel yang juga tengah menatap mereka berdua secara bergantian sambil terus menghisap rokok yang asapnya bahkan bisa di hirup oleh mereka.

"Jadi dia orangnya?" Gumam Claude Cavero sedikit mengernyit, mengawasi Keanu Keel sambil sedikit menahan nafas agar tidak menghirup banyak asap rokok milik Keanu Keel dan tanpa aba-aba langsung menutupi hidung putranya.

"Iya Tuan."

"Apa yang kalian lakukan di depan rumah saya?" Tanya Keanu Keel dengan posisi satu tangan yang masih berada di dalam saku celananya dan tangan lainnya yang masih memegangi rokok, sedang jasnya sudah tersampir di atas bahunya.

"Maaf Tuan, saya hanya ingin bertemu dengan Nona Briella Amora, putri anda." Jawab Aksel Regan bersikap sesopan mungkin, meski hatinya sedikit kesal saat dengan sengaja Keanu Keel mengeluarkan asap rokoknya ke arah mereka berdua. Sedang Kenzo Aristide sudah memegangi pintu mobil dengan tatapan tajamnya yang masih mengamati pria tersebut dari dalam mobil.

"Apa? Memangnya anda siapa? Ada urusan apa dengan anak itu?" Tanya Keanu Keel mempertajam pandangannya, saat pencahayaan di depan rumahnya yang minim membuat dirinya yang tengah dalam pengaruh alkohol sulit untuk melihat dengan jelas. Dan pandangannya benar-benar terbatas saat ia mencoba untuk mengenali dua orang sosok yang tengah berdiri di hadapannya tersebut, tidak. Ia juga bisa melihat seorang anak kecil di antara mereka.

"Siapa kalian?" Tanya Keanu Keel sedikit kasar.

"Saya... "

"Apa Anda temannya?" Sela Keanu Keel yang sepertinya tidak sabar untuk mengetahui siapa yang sudah mengganggu ketenangan hatinya malam ini. Sebab sekarang ini, ia benar-benar merasa sangat terganggu dengan kehadiran Claude Cavero dan Aksel Regan di rumahnya.

"Tidak Tuan, saya... "

"Apa anak itu berbuat masalah lagi? Atau... Apa anda pria kaya yang akan membayar anak itu dengan harga tinggi?" Tanya Keanu Keel yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah Claude Cavero, hingga membuat wajah Aksel Regan berubah gelap. Begitupula dengan ekspresi Claude Cavero yang tiba-tiba berubah saat mendengar kata 'membayar' dari mulut pria tersebut.

Apa orang ini pernah mencoba untuk menjual putrinya? Tanya Claude Cavero dalam hati.

"Maksud Tuan?" Tanya Aksel Regan yang masih berusaha menahan amarahnya.

"Jika Anda bukan teman anak itu, lalu siapa? Apa anak itu sudah menjual tubuhnya sekarang? Dengan siapa? Anda?" Tanya Keanu Keel yang bahkan tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari wajah Claude Cavero yang masih terdiam.

"Berhati-hatilah dengan mulut anda Tuan Keanu Keel. Apa anda benar-benar tidak tahu sedang berbicara dengan siapa sekarang?" Tanya Aksel Regan mulai tersulut emosi, meski wajahnya masih terlihat biasa saja dengan nada yang masih merendah namun penuh dengan ancaman.

"Cih," Balas Keanu Keel membuang ludah tanpa mengalihkan pandangan dari Claude Cavero, bersamaan dengan puntung rokok yang langsung di injaknya hingga hancur.

"Siapa lagi jika bukan pria kaya hidung belang yang mencari seorang gadis perawan untuk bersenang-senang," Sambung Keanu Keel dengan seringaiannya.

"Tuan, tutup mulut anda selagi saya masih bersikap sabar." Ucap Aksel Regan b dengan nada suara yang mulai meninggi.

"Memang apa yang akan kau lakukan?" Tanya Keanu Keel beralih menatap Aksel Regan dengan tatapan tak kalah tajam.

"Jika memang benar, seharusnya uang itu kau berikan kepada saya, karena saya adalah Ayahnya, jadi saya berhak mendapatkan uang itu untuk bertaruh di meja judi, karena malam ini saya cukup sial, apa mungkin kesialan saya karena kalian?" Sambung Keanu Keel yang semakin mengeluarkan kalimat tidak mengenakan, bahkan tidak masuk akan, hingga membuat Aksel Regan beraksi dan langsung melangkah mendekatinya yang masih sedikit beruntung sebab Aksel Regan tidak sampai melepaskan pukulannya, sebab dengan cepat Claude Cavero meraih lengan asistennya yang sudah terkepal sempurna dan siap mendarat ke wajah maskulin Keanu Keel yang di tumbuhi bulu halus di sekitar cambang dan rahangnya yang terlihat tegas.

"Sebaiknya kita pergi dari sini, pria itu dalam pengaruh alkohol sekarang. Kita tidak bisa berbicara layaknya manusia normal dan kita hanya membuang waktu di sini." Ucap Claude Cavero yang langsung melangkah pergi.

Namun belum sempat ia masuk kedalam mobil, siluit seseorang yang tengah berjalan pelan dengan kepala tertutupi tudung hoodie yang ia yakini adalah Briella Amora tiba-tiba terlihat, bahkan terlihat akan menuju rumahnya.

Bukankah dia gadis itu? Sepertinya masalah akan semakin rumit jika dia sampai berada di sini. Batin Claude Cavero yang tiba-tiba merasa terganggu dengan pikirannya.

"Ray, ikut Uncle Ken dulu." Ucap Claude Cavero yang langsung membuka pintu mobil dan menurunkan Raynand Sky yang langsung di sambut oleh Kenzo Aristide.

"Kak, ada apa lagi? Apa pria itu berbuat ulah?" Tanya Kenzo Aristide mendudukkan Raynand Sky di sampingnya.

"Tidak, kau hanya perlu menjaga Ray sebentar." Balas Claude Cavero yang masih mengawasi pergerakan Briella Amora yang semakin mendekati pintu pagar rumahnya

"Daddy mau ke mana?" Tanya Raynand Sky nampak khawatir.

"Daddy hanya akan kesana sebentar." Jawab Claude Cavero yang langsung melangkah kearah Briella Amora yang langsung tersentak saat kepalanya yang sejak tadi tertunduk dengan tiba-tiba menabrak dada Claude Cavero yang langsung menarik lengannya.

"Lepaskan... " Seru Briella Amora yang dengan kuat menarik tangannya, sebelum bola mata coklatnya beradu tatap dengan Claude Cavero yang langsung membungkam mulutnya.

"Diam dan ikut saya." Ucap Claude Cavero perlahan kepada Briella Amora yang hanya mengangguk dengan wajah yang di penuhi rasa bingung dan panik. Dan terus mengikuti langkah lebar Claude Cavero menuju ke arah mobil.

"Masuklah dulu." Perintah Claude Cavero kepada Briella Amora yang masih kebingungan dan ketakutan.

"Tapi Tuan... Ada apa? Kenapa saya harus..." Kalimat Briella Amora mengambang.

"Lihatlah... " perintah Claude Cavero yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah Aksel Regan yang masih berbicara dengan Ayahnya yang terlihat sudah nampak emosi, bahkan Briella Amora bisa mendengar dengan jelas jika sekarang Ayahnya tengah berbicara dengan nada tinggi di hadapan Aksel Regan yang masih berusaha menahan emosi.

"Ayah... "

"Apa Nona akan berencana ke sana untuk meredakan emosi Ayah anda yang sedang mabuk berat?" Tanya Claude Cavero saat melihat Briella Amora yang masih dalam posisinya.

"Saya... "

"Apa luka di wajahmu sekarang masih kurang, dan ingin menambahnya lagi?" Tanya Claude Cavero lagi saat pandangannya kembali tertuju pada beberapa luka lebam di wajah gadis tersebut.

"Tidak ada yang bisa kau lindungi di sana, Aks bisa melindungi dirinya sendiri. Jadi masuklah." Perintah Claude Cavero yang langsung membuka pintu mobil.

"Tapi Tuan saya tidak bisa.... Saya..." Tubuh Briella Amora seketika bergetar dengan keringat sebesar biji jagung mulai membasahi dahinya.

"Nona bisa memberiku alsan nanti." Ucap Claude Cavero yang langsung mendorong tubuh Briella Amora kedalam mobil, dan kembali menutupnya, sebelum ia berjalan mengintari mobilnya dan memandang ke arah Aksel Regan, memberi isyarat agar meninggalkan tempat tersebut.

Hingga sedetik kemudian, mobil Claude Cavero sudah melaju meninggalkan rumah Briella Amora dan Keanu Keel yang masih di penuhi dengan kemarahan.

* * * * *

Bersambung...