Sudah cukup Jelita menangisi nasibnya seharian.
Hari ini saatnya ia datang ke sekolah dengan sosok Jelita yang dulu seperti sebelum ada Kevin di kehidupannya.
Jelita hanya membungkam ceritanya dan tidak memberitahu siapapun tentang berakhir nya hubungan ia dengan Kevin.
Hari ini ia berharap semoga perasaan nya terhadap Kevin perlahan bisa memudar seiring berjalan nya waktu, walaupun ia merasa kesulitan karena harus setiap hari bertemu.
Pukul enam pagi Jelita sudah sampai di sekolahnya, ia langsung masuk ke dalam kelas dan berusaha bersikap lebih tenang meskipun sebenar nya hatinya masih merasa hancur tak beraturan.
Selang sepuluh menit setelah kedatangan nya di dalam kelas dan belum ada satupun orang yang datang, tiba-tiba Daffa masuk sambil menenteng sebuah kotak makan yang berisi omelette kesukaan nya yang dibuatkan langsung oleh Nadia.
"Nih buat lo! gue tahu lo pasti belum sarapan." Daffa menyimpan box makan itu tepat di depan mata Jelita.
"Gak usah sok care sama gue! gue gak butuh perhatian dari Lo."
"Lo serius ngomong gitu Ta? bukan nya jomblo selalu butuh kasih sayang ya? hahaha."
Daffa duduk di samping Jelita yang masih memasang raut wajah kesalnya.
"Lo tau dari mana?" Tanya Jelita ketus.
"apa?."
"Berita kalau gue jomblo? perasaan baru kemarin gue putus sama Kevin dan gue nggak pernah kasih tau siapapun termasuk sahabat gue, Lolly! apalagi Lo."
"Ya apa sih yang nggak gue tahu tantang Lo."
mendengar jawaban yang keluar dari mulut Daffa, Jelita langsung menoleh memperhatikan wajah Daffa.
"Hmm maksud gue, gue selalu tahu hal apapun sebelum orang lain tahu kan? Lo inget gak waktu gue kasih tahu sama lo kalau Mrs. Metty nggak bisa masuk saat itu, karena doi lagi ngidam mau ke puncak! Lo ingetkan? informasi apapun selalu Valid di tangan Daffa Kiran Wiguna."
Tak bisa dibohongi, kali ini Daffa benar-benar merasa gugup karena omongan nya sendiri.
"Terlalu berbelit-belit Lo kayak rumus matematika! Awas geser gue mau makan."
"Seeetttdah udah dibaikin gak ada makasih makasih nya ini anak."
"Makasih Daffa Kiran Wiguna."
Balas Jelita sinis.
Ia melahap omelet buatan Nadia dengan cepat.
"Enak nih! pasti bukan lo kan yang bikin?"
"Oh jelas! kakak perempuan gue yang bikin." Jawab Daffa sambil cengengesan.
"Pantesan! oh iya Lo belum jawab pertanyaan gue! Lo tahu dari mana gue putus sama Kevin?"
Jelita masih penasaran darimana Daffa tahu tentang masalah pribadi nya.
"Kemarin gue nggak sengaja liat kevin jalan sama Kathrina. ya mungkin karena Kathrina masih dendam sama gue jadi dia sengaja pamerin Kevin di depan gue, dan mereka bilang mereka udah jadian. pas gue tanya hubungan Kevin sama Lo, Kevin langsung jawab kalau dia sama lo udah selesai."
"Kathrina?." Jelita menyipitkan mata nya, mencoba memperjelas pendengaran nya.
"Iya, Kathrina anak IPA, bisa dibilang mantan gue, tapi lebih baik gak usah bilang begitu. karena gue gak pernah nembak dia." Cerocos Daffa.
Jelita menghentikan suapan terakhir nya, kemarin baru saja Lolly melaporkan hal yang serupa tapi Lolly yakin kalau perempuan yang sedang bersama Kevin bukanlah anak SMA Kartini karena kalau Lolly bertemu Kevin dan Kathrina, ia pasti akan heboh seheboh hebohnya.
"Berarti pas Kevin masih sama gue dia punya banyak pacar..! Kathrina, gue..."
"Mbak Kikan.." Timpa Daffa sambil menghabiskan omelette yang masih tersisa di dalam box makan milik nya.
"Mbak Kikan siapa?." mata Jelita kembali membesar.
"Panjang deh ceritanya pokoknya sebelum Kevin nembak Lo, dia udah lebih dulu pacaran sama Mbak Kikan." Jawab Daffa.
"Lo kebangetan ya Daffa! bisa-bisanya Lo biarin gue jadian sama Kevin padahal Lo tahu Kevin udah punya pacar!" Jelita refleks memukul bahu Kevin dengan tangan mungil nya.
"Wah hilang ingatan Lo! dulu gue sampe ribut sama Kevin gara-gara apa? gara-gara gue mau lindungin Lo kan? tapi Lo sendiri yang bilang kalo 'jangan pernah ganggu hubungan gue sama Kevin karena gue sama dia udah jadian' Lo lupa? gue masih inget tuh kata-kata Lo yang kayak gitu! sebenernya gue sakit hati sih tapi ya udahlah kadang orang itu harus merasakan sendiri akibatnya kalau dia nggak percaya sama omongan orang baik kayak gue."
Jelita menghela nafas panjang.
Beberapa teman sekelasnya mulai datang satu per satu. kelas mulai ramai oleh kehadiran teman-teman mereka.
dari arah pintu masuk terlihat Lolly yang masih sibuk dengan cermin besar seukuran wajahnya yang rutin ia bawa ke sekolah.
"Wait wait wait... Daffa Kiran Wiguna, ada apa gerangan anda pagi-pagi sudah berduaan dengan sist Jelita Rosalia? ini apa hah? jelasin sama gue!" cerocos Lolly sambil menunjuk ke arah box makanan yang sudah ludes tak tersisa makanan sedikitpun.
"Ah jangan jangan.....?!! pokok nya jangan sampai Kevin lihat penampakan begini !! Daffa minggir Lo! keterlaluan Lo mau jadi Pebinor Lo?." Daffa langsung terhempas dari tempat duduk milik Lolly.
"Pebinor apaan Lol?" tanya Daffa polos.
"Perebut bini orang!"
"Yee emang gue rebut bini siapa? emang Jelita udah kawin sama Kevin?" balas Daffa.
Wajah Jelita terlihat masam, ia segera mengusir Daffa untuk pergi dari hadapan nya.
"Thanks ya sarapan nya! besok besok bawa ginian lagi yang banyak." teriak Jelita.
"Keterlaluan Lo Ta! dikasih hati minta usus." Daffa berlalu ke arah tempat duduk nya.
Lolly terkekeh.
Tak lama, Lolly kembali mengingatkan bahwa Jelita tidak boleh terlalu dekat dengan siapapun termasuk Daffa. apalagi Dafa dan Kevin adalah musuh bubuyutan. sehingga Lolly menyarankan Jelita untuk selalu menjaga jarak dengan Daffa.
"..."
"Gue putus sama Kevin."
"What? kenapa Ta? apa karena gue kasih tau Lo soal kemarin ya? Sorry ya Ta! gue nggak bermaksud buat rusak hubungan Lo sama Kevin! ya gue cuma mau Kevin lebih terbuka aja sama Lo, barangkali dia lagi jalan sama kakaknya atau saudaranya kan gue juga nggak tahu." Lolly sangat merasa bersalah.
"Loo nggak usah minta maaf Lol ! ini semua bukan salah Lo! justru gue mau bilang terima kasih sama Lo! berkat Lo sama Daffa, sekarang gue tahu Kevin aslinya kayak apa."
"Daffa? emang dia tahu apa soal Kevin?." Tanya Lolly penasaran.
"Dia bahkan tahu gue sama Kevin udah putus! katanya kemarin dia lihat Kevin jalan sama Kathrina, dan Katrina dengan terang-terangan bilang kalau mereka berdua udah jadian! ya berarti sebelum putus dari gue Kevin emang udah deket sama banyak cewek tanpa sepengetahuan gue."
Lolly mengangguk.
"Gak nyangka ya, ternyata Kevin lebih Playboy daripada Daffa."
***
Aldo, Betrand dan Ridho langsung menyapa kedatangan sahabatnya kembali di sekolah. Betrand dengan tingkah konyolnya langsung memeluk Daffa dengan erat, disusul Aldo dan Ridho yang saling menjabat jangan seperti Club sepak bola yang menang di pertandingan.
Saat sedang asyik menyambut kedatangan Daffa, tiba-tiba Kevin datang dan hanya menatap dingin ke arah Jelita, meskipun kedua bola matanya sempat memperhatikan beberapa detik.
Jantungnya seketika bergejolak, Jelita ternyata belum bisa setegar itu untuk melupakan kenangan nya bersama Kevin, walaupun hubungannya tidak berlangsung lama namun kesan cinta pertama yang melekat pada diri Kevin, bagi Jelita adalah satu-satunya alasan kenapa ia masih belum siap menatap mata Kevin kembali.
"Gue harus kuat." gumam nya dalam hati.
Guru mata pelajaran masuk ke dalam kelas beliau memberitahukan kepada seluruh siswa bahwa hari ini akan diadakan ujian untuk mata pelajaran Antropologi, sehingga seluruh siswa diwajibkan untuk mengulang kembali materi pembelajaran sebelum nya dan diberi waktu sekitar dua puluh menit untuk menghafal.
Saat Daffa akan memasukkan tas miliknya ke laci bawah meja, tiba-tiba ia menemukan setangkai bunga mawar merah yang masih harum bertuliskan kan kata : 'I love you, from A'.
Daffa segera memasukkan bunga tersebut ke dalam tas sebelum ketahuan oleh ketiga temannya yang jahil.
"From A..?"