"DAFFA?!.. Lo ngapain kesini?." Mata nya terbelalak.
Lelaki itu membalas dengan senyuman khas nya yang di manipulasi.
"Hmm kan! petasan banting meskipun lagi sakit tetep bisa berisik." Batin Daffa mengoceh.
"Huss! Jelita sayang, gak sopan bicara begitu sama temen yang punya niat baik sama kamu."
Daffa tersenyum penuh kemenangan karena dibela habis-habisan oleh Bu Maria.
Jelita menatap wajah lelaki itu datar.
Entah datang darimana keinginan Daffa untuk menjenguk Jelita hari ini, dan entah darimana Daffa tahu alamat rumah nya.
Jelita berkacak pinggang. "Mana? Katanya Lo bawain coklat buat Gue?" ia melirik ke sekitar, melihat bahwa Daffa tidak membawa apapun kesana.
"Hehe.. Gue gak bawa apa-apa!" Jawab Daffa polos.
"Ettsss...Ettsss..." Daffa mencegah pintu kamar Jelita yang akan segera ditutup paksa oleh pemilik nya setelah mendengar jawaban mengecewakan itu.
"Pergi Lo! dasar pembohong! Lo gak ada beda nya sama Kevin."
"Ya elah Ta... perihal coklat doang."