Goresan 52 ; Jika Saja
"Lalu, bagaimana jika inginku masih kamu?"
- Arabella Neska Ayudia
----
Arunika menatap pantulan dirinya dicermin kamar mandi, perkataan Alterio masih terputar jelas dikepalanya. Layaknya kaset rusak, yang mengulang dibagian yang sama.
Ini semua terlalu menyebalkan menurutnya, bagaimana bisa Tuhan mendatangkan orang-orang yang terduga pada hidupnya? Padahal ia sudah terlalu lelah dengan semua ini.
Menyerah atau terus melangkah adalah jalan yang sampai kapanpun harus ia terima, ya karena bahkan ia tidak tahu hasil dari keputusannya akan berakhir bagaimana.
"Tuhan, kenapa sesulit ini?" Arunika menghela nafas dan menatap pantulanya dicermin kamar mandi sekolah.
Menyedihkan, begitu pantulan yang terlihat dari pantulan cermin itu.
Ia tidak ingin terlihat menyedihkan oleh siapapun, termasuk Alterio sekalipun, entah mengapa semesta selalu memperlihatkan semua kesedihannya pada laki-laki itu, sedangkan pada Sandyakala ia malah seperti gadis bodoh.