Chereads / Love Trap by Hot Model / Chapter 9 - Kala Senja

Chapter 9 - Kala Senja

Laksa mengikuti dua perempuan yang berjalan bersemangat didepannya, memasuki toko baju, make up, tas, skincare, dan berulang-ulang kali. Ia sebal kaalau ternyata kehadiran Nara memonopoli Cleo seperti seharian ini. Kakinya pegal bukan main, mengantar mereka dan mengikuti mereka.

Ia tahu, Nara tak sekedar berkunjung kerumahnya, tapi ia sedang lari dari masalahnya. Lagipula, Laksa meminta Nara menjaga Cleo saat dirinya ke Amsterdam bukan saat mereka sedang di apartemen.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk sekalian saja meminta Yudith untuk menjemput Nara. Kini mereka sedang memesan makan di salah satu restoran Jepang, Cleo benar-benar teralihkan oleh Nara. Benar-benar kejam sepupunya itu.

Laksa tersenyum licik, saat sosok berperawakan tinggi dengan jas hitam yang membungkus tubuhnya dan berkacamata menghampiri mereka.

"Hai, Sa. Kebetulan ketemu di sini?" Lelaki yang bernama Yudith itu menghampiri Laksa.

"Ya, gue temani dua cewek yang asik dengan belanjaan mereka."

Sedang Nara, perempuan berambut dengan ikat ekor kuda itu terbengong-bengong melihat Yudith ada di hadapannya. Pasti ulah Laksa, adik sepupunya yang khianat itu.

"Loh, Yang, kamu di sini juga? Kok enggak masuk kerja sih Yang?" Yudith berpura-pura kaget saat melihat Nara.

"Yang, yang, yang, yang, pala lo kuyang!"

"Yah, Sa. Calon istri gue marah." Lelaki itu berpura-pura sedih.

"Wah …, Kak Nara mau nikah? Kapan?" Cleo bersemangat saat mendengar percakapan dua orang dewasa di depannya.

Nara semakin kesal dibuatnya, Cleonya memang tak peka perihal beginian. Ia menatap Yudith garang, sedang yang ditatapnya tersenyum manis saja.

"Doakan saja ya Cleo, mungkin dua minggu lagi."

"Abang ganteng ini calonnya Mbak Nara ya? Siapa namanya? Aku Cleo," Cleo mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Iya nih, saya calonnya, namaku Yudith nanti panggil Kak Yudith aja ya?"

Laksa terkikik geli melihat ulah sepupu jauh mereka, begitulah Yudith, lelaki yang masih terus mengejar Nara, kakak sepupunya.

"Jadi Sayang, kenapa kamu bolos hari ini? Kan aku jadi kesepian," ucap Yudith memandang Nara yang siap menggorengnya.

"Saya rasa anda tak berurusan dengan ketidakhadiran saya, karena itu berkaitan dengan personalia jadi saya tak perlu me-la-por-kan-nya kepada anda." Nara sudah dibuat kesal.

Ia memang sengaja kabur dari lelaki di hadapannya ini. Tapi, malah berakhir dengan melihat sosok menyebalkan yang duduk di hadapannya.

"Kakak lo terlalu galak Sa, tapi gue kepincut." Yudith berbisik pada Laksa.

"Bawa balik gih, dia jadi ngambil Cleo tuh."

"Ah lo mah sukanya ngeremin Cleo mulu, udah kayak anak ayam yang baru netes," gerutu Yudith.

Mereka masih menikmati makan, sambil sesekali percakapan Yudith dengan Cleo membicarakan anime.

"Balik yuk Sayang," ajak Laksa sembari menarik tubuh kecil Cleo.

"Mba Nara pulang sama kita juga kan?" tanya Cleo.

"Iya dong, aku pulang bareng kalian." Nara menggamit lengan Cleo, berusaha jauh-jauh dari Yudith.

Mereka akhirnya pulang dengan mobil Laksa, berakhir dengan Nara dan Yudith yang duduk di kursi belakang. Sedang Cleo asik dengan lagu k-popnya, Bigbang. Nara yang satu frekuesnsi dnegan Cleo, ikut bernyanyi bersama-sama mengeluarkan suar pas-pasan.

Loser oetori sen cheokhaneun geopjaengi

Mosdoen yangachi geol soge neon

Just a loser oetori sangcheoppunin meojori

Doereoun sseuregi geoul soge nan I'm a

Dua lelaki tampan itu hanya menghembuskan nafas dan menerima nasib diabaikan dalam mobil.

Laksa yang baru saja duduk sebentar, sudah tak tahan dengan keributan Yudith dan Nara, ia menutup telinga Cleo dengan headphone miliknya, sedang ia sendiri menhampiri mereka berdua, yang satu merujuk yang satu sedang menangis kesal.

"Gue sama Senja keluar dulu, lo omongin baik-baik, dan Nara, lari dari masalah bukan jawaban. Dith, jangan sampe gue balik Nara makin histeris." Laksa mengambil jaket dan memakaikannya pada Cleo.

Ia menggandeng Cleo keluar apartemen mereka, mungkin bersantai di taman tak buruk juga.

"Kok kita ninggalin mereka Sam?"

"Eum, karena mereka harus menyelesaikan masalah mereka, kita tidak bisa jadi penghalang kalau salah satunya ingin bicara baik-baik kan?" Laksa mengeratkan pelukannya di pinggang ramping Cleo.

"Iya juga sih, seperti kita yang sedang marahan terus kamu yang mengalah duluan hahaha,"

Sore itu sungguh indah bagi Cleo, "kamu jangan kepincut sama bule di sana Sam," ucap Cleo sambil menikmati es krimnya.

"Trust me, in my head only you, in heart the one and only you," tegas Laksa.

"Sam, kayaknya kita harus cepat-cepat ke kampus deh, sudah jam empat. Kamu kan latihan basket."

"Oh shit!"

Mereka berlarian menuju parkiran mobil, tak memikirkan ganti baju dan lainnya. Hari ini wajib untuk Laksa latihan basket untuk pertandingan tiga minggu lagi.

"Sorry, telat Bro." Laksa bersalaman pada anggota lainnya, termasuk Wawan.

"Cepat ganti baju Sa."

Laksa menuju ruang ganti dengan menyeret Cleo.

"Itu ditunggu sama Wawan Sam," ucap Cleo yang ikut memandangi Laksa mengganti bajunya.

"Mereka enggak akan mengganggu kita Sayang." Sam mengeluarkan smirknya, menghimpit tubuh kecil Cleo di antara tubuhnya dan loker di belakangnya.

"Sam, itu…eungh!" Sam sudah menerjang ganas bibir seksi milik Cleo.

Ia semakin menekan tengkuk gadisnya, dilumatnya bibir Cleo semakin dalam. Selalu menakjubkan bila ia mencium Cleo. Tangannya pun tak mau kalah, ikut menyusup di balik pakaian Cleo.

"Ck kebiasaan lo, cepat ditunggu sama yang lain noh." Wawan menginterupsi kegiatan panas itu.

Bagi Wawan memergoki mereka bercumbu tak masalah, akan gawat jadinya kalau anggota lain melihat pemandangan hot begini.

Laksa sedikit merasa kesal pada Wawan, ia berbalik memakai kaus basketnya dan menghalangi Wawan untuk melihat Cleo. Wawan pun berlalu, diikuti Laksa usai merapikan penampilan gadisnya yang berantakan akibat ulah nakalnya.

Cleo duduk di tribun memegangi handuk dan sebotol minuman, titipan Laksa. Ia merasa istimewa bila berada di dekat Laksa.

Ia memandangi Laksa dan teman-temannya latihan basket, apa yang dilakukan Laksa meman menarik apa pun itu. Bahkan hanya diam saja membuat Cleo terkagum-kagum. Keringat mengalir membasahi wajah dan tubuh Laksa, tercetak jelas bisep pada tangannya, bahkan saat Laksa mengusap wajahnya dnegan kaus dan membuat perutnya terekspose pun benar-benar godaan untuk Cleo.

Diambilnya gawai pintar dari tasnya, ia membidik Laksa yang masih sudah bertelanjang dada. Ia mengunggahnya di akun instagramnya dan menandai akun Laksa.

My lovey, you are hot than the sun.

Seketika akunnya sudah penuh notifikasi like dan komentar dibacanya satu persatu kolom komentar, hingga matanya jatuh pada komentar salah satunya.

Lo gak mau balik? Gue udah kangen sama lo_ Anggara

Tubuhnya mulai menggigil, memori masa lalunya tersibak di layar pikirannya. Memori pada masa itu, saat ia masih remaja awal. Nama itu, nama yang ingin ia lupakan dari ingatannya. Anggara. Nama yang membuatnya tak ingin berada dilingkungan keluarganya dan berakhir pada lindungan Laksa.

Ia tak lagi membaca kolom komentar, dihapus komentar dari seseorang dengan akun bernama Anggara. Tangannya lemas seketika, tak memiliki tenaga sedikit pun bahkan ia menjatuhkan ponselnya ke tanah.

Matanya sudah mengabur akibat kumpulan Kristal bening yang siap menetes. Tubuhnya menggigil beriringan dengan ingatan mas alalunya yang berseliweran.

"Sayang, Sayang, are you okay?" Ia merasakan seseorang di hadapannya, namun matanya kian berat saat di hadapannya, Samudra yang sudah memasang wajah cemas, sampai pandangannya menghitam.