Chereads / Love Trap by Hot Model / Chapter 14 - Perkenalan Formal

Chapter 14 - Perkenalan Formal

Flashback On

"Tatu, aku berhasil!" pekik Cleo yang mengangkat tinggi-tinggi map coklat yang ada di tangannya, melambaikan tangannya pada sahabatnya yang baru saja keluar dari gedung kampus.

Gadis itu berlari menghampiri Tatu.

"Kau, sudah diterima menjadi model seharusnya bisa lebih anggun," seru Tatu yang menggeleng-gelengkan kepalanya begitu melihat tingkah laku Cleo, sahabatnya.

"Hehe … habisnya, aku terlalu senang."

"Ya sudah, karena kamu lolos. Ayo, kutraktir kamu makan di kantin kampusku," usul Tatu sambil merangkul bahu Cleo.

"Benarkah?! ayo!" Bahkan Cleo menerimanya tanpa berpikir dua kali.

Keduanya berjalan beriringan. Banyak mata yang memandang mereka, tertarik dengan sosok Cleo yang berdiri di samping Tatu, si mahasiswi tomboy yang tentu saja terlihat … sedikit berbeda penampilannya. Sedangkan Cleo terlalu feminine untuk saat ini.

Cleo masih berdiri di samping Tatu, keduanya membawa nampan masing-masing.

"Ternyata kantinnya prasmanan ya?" tukas Cleo yang berdecak kagum.

"Kau sudah tak bisa lagi makan berlemak, kolesterol dan juga minyak! Aku akan mengawasi makanmu," sela Tatu saat menyadari mata Cleo memandangi jajaran makanan jalanan.

Cleo yang mendengarnya cemberut bukan main. "Ayolah … aku belum mulai, kenapa kau tak membiarkanku makan enak terakhir kalinya," keluh Cleo.

"Cleo, kau harus membiasakannya. Ayo!"

Tatu mencomot makanan yang terbilang sehat itu. Salad sayur, roti croissant, sup ayam, beberapa tahu dan juga daging yang dibuat steak. Cleo memberengut menyadari kalau Tatu sudah bersikap seperti ibu-ibu saat ini.

"Kau sudah berjuang keras, jadi makanlah. Ini susunya, kau sepertinya harus banyak meminum susu agar tumbuh tinggi," kelakar Tatu sambil memberikan susu kotak untuk Cleo.

Keduanya sudah mengambil posisi duduk masing-masing.

Cleo bahkan tak bisa mengalihkan pandangannya pada bakso yang ada di hadapannya, milik Tatu. Sedangkan di piringnya adalah makanan terlalu sehat!

Suara siulan silih berganti terdengar, beberapa kelompok mahasiswa yang memasuki kantin pun menggoda sosok Cleo. Tatu sendiri melotot dan mencoba mengusir para pria yang memiliki mata keranjang itu.

"Kau tak risih dengan pakaianmu itu?" tanya Tatu sambil melahap makanannya.

"Hehe, aku lupa," kilah Cleo beralasan.

"Ck! Lain kali bawa cardigan atau jaket!" saran Tatu berdecak kesal karena mata para pria kini memandangi ke arah mereka.

"Jangan liat-liat ke sini! Kucolok mata kalian nanti!" teriak Tatu pada sekerumunan pria yang duduk tak jauh dari mereka.

"Kau memang cocok ya menjadi herder?" sindir seseorang yang berdiri di samping Cleo.

Cleo dan Tatu menoleh, mendapati Laksa yang berdiri dengan nampannya.

"Eh, kamu?" Cleo menggumam, ingat dengan sosok pria itu.

Trak! Laksa menaruh nampannya di samping Cleo. Dia lantas duduk tanpa meminta izin dari si empunya.

"Kau, kenapa duduk di sini?" tanya Tatu kebingungan.

"Hanya ingin saja," jawab Laksa singkat. Dia malah tak memperdulikan tatapan keheranan Tatu dan Cleo.

Sementara itu, mata pria yang tadi mengarah pada Cleo mulai mengalihkan pandangannya. Mereka saling berbisik karena target wanita cantik kini malah sudah dihalangi oleh Laksa, alias dikuasai.

"Bagaimana dengan seleksinya?" tanya Laksa kini memandangi Cleo.

"Eh? Euhm … ya, aku lolos." Cleo menyengir, merasa senang saat mengingat moment bahwa dirinya diterima.

Laksa terkekeh, dia merasa bahwa Cleo memang pantas untuk mendapatkannya.

"Oiya, gue Laksa," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Cleo pun menjabat uluran tangan milik Laksa, "aku Cleopatra," balasnya sambil menyebutkan namanya. Gadis itu tersenyum ramah, membuat Laksa tak bisa mengalihkan pandangan matanya saat ini.