Cahaya melirik ke belakang. Ada dua orang laki-laki asing yang sedang makan di warung nasi itu.
Entah perasaannya atau tidak, tapi Cahaya merasa jika dua orang itu sejak tadi terus mencuri pandang ke arahnya.
Cahaya bisa melihat hal itu dari pantulan bayangan mereka dari jendela warung nasi itu.
"Aku lari aja kali ya," batin Cahaya.
Karena dia merasa tidak nyaman akhirnya dia memilih untuk berlari menembus hujan yang begitu lebat.
Tidak peduli lagi dengan bajunya yang basah kuyup. Dan bahkan bungkusan nasinya pun basah. Cahaya berlari sekuat mungkin untuk sampai di kosnya.
Napas Cahaya terengah-engah setelah dia sampai di depan kamarnya. Dia bergegas masuk ke dalam dan mengunci pintu.
Cahaya mengintip dari jendelanya. Dan sepi, tidak ada tanda-tanda orang tadi mengikutinya.
Dia pun bisa akhirnya bisa bernapas lega. Semoga saja tadi memang hanya perasaan Cahaya saja.
"Haaaaachi!" Cahaya akhirnya bersin juga.