Perlahan jemari Rei menyeka air mata Axel yang memandangnya polos dan apa adanya. Ada rasa yang tak biasa tumbuh di hati Rei saat melihat dua bola mata berwarna biru terang seperti lautan. Warna matanya mirip seperti mata gadis yang tengah ia cari.
"Jangan menangis," gumam Rei separuh sadar mengucapkannya. Sesungguhnya Rei tak lagi mengendalikan dirinya yang bersikap seperti seorang kekasih pada Axel. Axel hanya menatap saja dan tangisannya sudah berhenti.
"Aku minta maaf jika aku membentakmu dari tadi. Aku seharusnya berterima kasih padamu yang sudah membawaku pulang dalam keadaan mabuk," ucap Rei membuat Axel jadi terperangah. Belum pernah ia mendengar suara lembut dari seorang The Midas Rei yang lebih mirip monster daripada manusia.