Abraham keluar dari taksi yang membawanya ke sebuah rumah di sebuah kawasan pinggiran kota Boston. Ia tersenyum memandang sebuah rumah yang terlihat begitu nyaman namun masih mewah. Dengan halaman yang cukup luas jika di ukur dari jalan tempat mobil berlalu lalang, rumah bergaya Eropa itu terlihat sangat nyaman dan damai.
Abraham berjalan di jalan setapak menuju rumah tersebut sambil melihat ke arah kanan dan kiri menikmati beberapa bunga yang bermekaran di musim penghujung semi.
Setelah berdiri beberapa saat di depan pintu masuk, Abraham membunyikan bel dan menunggu tuan rumah datang membukakan pintu. Sekitar beberapa menit kemudian seorang wanita baya membukakan pintu dan tersenyum padanya.
"Selamat siang, ada yang bisa aku bantu, Tuan?" tanya wanita itu. Abraham tersenyum ramah dan mengangguk.