Di dalam ruangan, Rei masih mendampingi Ares yang tengah dihampiri oleh calon mertuanya Bryan Alexander. Rei tak mau menolong sama sekali. Ia malah menikmati seperti apa Ares sedang dikerjai oleh Bryan Alexander dan Jayden Lin bersamaan.
"Apa kamu mencintai Putri?" Mata Ares sontak membesar dua kali lipat mendengar pertanyaan seperti itu dari Bryan Alexander.
"U-Uh ... I-Iya ..." Bryan langsung memiringkan wajahnya dengan mata yang memicing pada Ares.
"Maksudku ..."
"Kamu ragu?" potong Bryan cepat. Rei yang masih berdiri di depan Ares langsung berpaling dan mengusap bagian belakang kepalanya. Ares memang langsung seperti orang bodoh jika berurusan dengan Putri.
"B-Bukan Uncle ... a-aku ... a-aku maksudku ..."