"Oke, kita kembali ke topik permasalahan! Apa yang terjadi pada Putri?" tanya Rei harus kembali fokus setelah sebelumnya pikirannya teralihkan oleh kecantikan Jewel. Jewel memilin jemarinya dan sedikit menundukkan wajahnya. Ia menghela napas beberapa kali dan sedikit memipihkan lengkungan senyumannya.
"Aku tidak tahu dari mana aku harus bercerita ..." ungkap Jewel dengan suara lembutnya. Rei menghela napas dan makin mendekat. Jemarinya membelai pipi Jewel dengan lembut agar ia menjadi nyaman.
"Kamu bisa bercerita apa saja padaku. Aku tidak akan pernah menghakimimu, Sayang!" balas Rei dengan sikap lembut yang sama.
"Tapi aku sudah berjanji pada Putri tidak akan bicara pada Ares." Rei tersenyum lagi dan mengangguk.
"Aku bukan Ares, Sayang. Aku adalah Rei. Aku kekasihmu!" wajah Jewel sontak merona mendengar kalimat seperti itu dari Rei. Rei makin tersenyum dan mendekat untuk mencium kening Jewel dan memeluknya.