Axel mondar-mandir di rumahnya setelah mencoba menghubungi Honey dan ponselnya tak dijawab sama sekali. Sekarang perasaan Axel jadi tak enak. Honey tak pernah tak mengatakan jika ia ingin lembur atau pulang telat. Setidaknya ia pasti memberikan kabarnya.
"Oh Tuhan, Honey! Kamu di mana?" Axel mencoba lagi menghubungi Honey dan tak mendapatkan apa pun. Dengan kesal, Axel melempar ponselnya ke atas sofa dan ia pun menghempaskan punggungnya di tempat yang sama. kedua tangannya menyeka rambut dan mulai cemas. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan belum ada kabar apa pun dari Honey sama sekali.
"Apa aku harus menghubungi, Daddy?" gumam Axel pada dirinya. Ia sedang mempertimbangkan untuk menghubungi ayahnya Abraham namun dengan pertimbangan yang sangat besar untuk itu.