Setelah Jupiter datang, Ares berhasil melewati masa kritisnya. Ia akhirnya tetap berada bersama Ares sementara semua keluarga menunggu di ruang tunggu di depan kamar Ares. Rei sudah bisa bernapas lebih lega karena Ares telah selamat.
Sedari tadi ia nyaris tak bisa bernapas gara-gara hal itu. Rei terduduk lemas di sudut ruangan dan dihampiri oleh Andrew kemudian.
"Apa kamu mau minum?" tawarnya melihat wajah kusut Rei. Rei menoleh sekilas dan menggelengkan kepalanya.
"Kamu butuh minum untuk bisa lebih segar!" Andrew masih tetap menawarkan. Rei melihat jam tangan dan memang waktu sudah pagi. Rasa mengantuknya sudah pergi sedari tadi karena rasa cemas yang luar biasa.