Angelica duduk di depan Honey dengan pandangan aneh dan rasanya tak percaya melihat rambut pendek miliknya. Rasanya dulu Honey paling tak mau memotong rambutnya. Ia hanya merapikannya sebulan sekali dengan perawatan yang cukup. Rambut pirangnya terawat dengan baik dan sehat, Honey layaknya gadis lain yang juga suka merawat diri meski tak berlebihan.
"Apa yang terjadi?" tanya Angelica masih tak mengerti. Keningnya mengernyit dan Honey memandangnya dengan senyuman dan sedikit kernyit di dahinya. Axel lalu menyajikan satu buah mug kopi untuk Angelica yang ia letakkan di atas meja.
Ia lalu duduk di belakang posisi duduk Honey yang berhadapan dengan Angelica yang duduk di sofa yang sama. Axel tersenyum dan mendengus sambil menundukkan wajahnya.