Setelah coffee break di pagi yang aneh, akhirnya Axel bisa tiba di Skylar dengan selamat. Rasanya sangat aneh bahkan sudah melewati beberapa jam dan sikap Rei pada Axel masih sama. Terlebih Rei malah meminta Axel untuk menemani dirinya ke pesta pernikahan ayah dan ibunya.
Kemarin rasanya tidak seperti ini. Hari ini Axel merasa seperti terancam. Ia tak berani melirik ke arah kanan atau akan melihat pandangan Rei yang tersenyum padanya. Jantung Axel alias Honey jadi berdetak dua kali lebih cepat. Perutnya berontak lagi. Ia sudah menunda entah berapa minggu memeriksakan kandungannya.
Gara-gara itu Axel jadi tak bisa berkonsentrasi lagi dengan pekerjaannya. Ia merasa seperti terintimidasi berada di ruangan tersebut. Axel mencoba mengintip dengan melirik ke sebelahnya dan pandangan Rei masih tetap membuatnya jadi tak berkutik.
'Oh Tuhan, kenapa dia tidak marah-marah saja? Itu jauh lebih baik!' teriak Axel dalam hatinya.