Usai makan malam, Rei memilih untuk menonton televisi di kamarnya. Pintu kamarnya dibuka dan Honey alias Axel tengah membuatkan secangkir coklat hangat untuk dirinya dan bosnya itu.
Hujan di luar masih deras dan kali ini juga disertai oleh kilat dan petir. Axel sempat berhenti beberapa kali melihat ke atas karena suaranya yang menggelegar sampai terdengar ke dalam.
Ia sempat berpikir bagaimana caranya bisa tidur dengan suara petir yang tak berhenti sama sekali. Lebih baik memikirkannya nanti saja. Axel hanya berdoa agar petir itu berhenti membuat suara menggelegar yang menakutkan.
Axel lalu mengambil satu mug dan membawanya kepada Rei yang duduk di ranjang bersandar untuk menonton berita di televisi. Tangannya lalu mengganti-ganti channel beberapa kali sampai Axel datang dan meletakkan minuman itu di atas nakas di samping ranjang. Axel lalu berjalan keluar dan hendak menutup pintu.