Pintu kamar Salsha di ketuk, membuat tidur nyenyaknya terusik. Perlahan, Salsha membuka matanya dan mengambil alarm dari atas nakas. Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Siapa orang yang dengan rajinnya mengetuk pintu kamarnya di minggu pagi seperti ini.
Semakin lama, suara ketukan itu semakin keras. Dengan kesal, Salsha bergerak dari tidurnya dan membuka pintu kamarnya dan menemukan Tania di depannya. Sedari tadi Tania-lah yang mengetuk kamarnya.
Salsha menggaruk rambutnya dan mendengus kesal. "Kenapa?"
"Cewek nggak boleh bangun siang. Nggak boleh malas-malasan juga." Tania menasehati Salsha. Di pagi hari ini, Tania memang sudah mandi dan sudah rapi dengan pakaian casualnya.
"Itu berlaku buat lo, nggak berlaku buat gue," kata Salsha sembari menutup mulutnya yang menguap, menahan ngantuk.
"Lo juga." Tania menarik tangan Salsha. "Lo harus belajar masak. Biar jadi cewek yang bener."
Salsha melepaskan tangannya dari tangan Tania. "Elo aja, gue ogah."