Kesal dengan Dinda, Salsha memutuskan untuk keliling sekolah sendirian. Sembari otaknya terus memikirkan ucapan Dinda. Ucapan Dinda terus tergiang-giang di pikirannya. Apa mungkin Aldi memandangnya sebagai gadis yang rendah.
"Ucapan Dinda ada benarnya juga, sih. Ke Dinda aja Aldi udah ngomong gitu. Apalagi ke gue yang terang-terangan ngejar Farel. Apa Aldi jijik sama gue?" lirih Salsha pelan.
Salsha terus melangkahkan kakinya hingga ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Salsha terkaget dan otomatis menghentikan langkahnya. Salsha berbalik dan menemukan Aldi-lah orang yang menepuk pundaknya tadi.
"Lo apa-apaan, sih. Gue sampe kaget," dumel Salsha sembari mengusap dadanya.
Aldi terkekeh pelan. "Habisnya gue panggil lo nggak dengar. Yaudah gue tepuk aja pundak lo."
"Tapi kan gue jadi kaget," ucap Salsha galak. "Tapi lo ngapain manggil nama gue?"