Salsha membuka kamar yang akan Tania tempati selama tinggal dirumahnya. Aldi dan Tania masuk dan melihat-lihat seisi ruangan itu.
"Ini kamar, lo," kata Salsha tanpa minat. Salsha sebenarnya terpaksa memperbolehkan Tania untuk tinggal dirumahnya. Tetapi daripada tinggal sendiri, akhirnya Salsha mengizinkan.
Tania mengedarkan pandangannya ke segala ruangan. Ruangan itu tampak kotor dan tak terawat. Banyak debu dan barang-barang yang berserakan. Benar-benar seperti kamar yang tidak di urus.
Tania berbalik dan menatap Salsha dengan berkacak pinggang. "Lo serius ngasih kamar ini buat gue?"
"Nggak ada kamar lain lagi. Nggak mungkin lo tidur di kamar gue, 'kan?" jawab Salsha dengan datar.
"Rumah segede gini, kamarnya cuma tiga? Miskin banget," maki Tania kesal.
Salsha maju selangkah untuk memperpendek jarak di antaranya dan Tania. "Jaga ucapan lo! Harusnya lo berterima kasih karena gue udah ngasih tumpangan sama lo. Daripada tidur di jalanan, lo mau?"