Happy reading!
Rafa turun dari meja dan menghampiri Mera yang sekarang tengah tersenyum kepadanya.
"Ngapain Mer? Teriak-teriak kek orang gila ae," ucap Rafa setelah berada di depan Mera.
"Kalo gue ngga teriak, pasti lo ngga bakal denger." Mera yang semula tersenyum lebar kini menekuk mukanya.
"Ayo ke kantin, gue tau lo pasti belum sarapan." Belum sempat Mera menjawab, Rafa sudah terlebih dahulu menarik tangan Mera dan membawanya menuju kantin. Mera pun hanya menurut, hingga akhirnya mereka berdua sampai di kantin.
"Lo tunggu di sini, gue pesenin dulu makanan buat lo." Rafa berlalu dan memesankan makanan untuk Mera.
Mera pun mengangguk dan menunggu Rafa. Lagi-lagi ia bosan dan mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Ya, Mera memang punya banyak kebiasaan aneh. Aneh memang, tapi entah kenapa keanehan itu membuat pesona tersendiri pada diri Mera.
"Nih makanan lo," ucap Rafa yang tiba-tiba sudah ada di depan Mera.
"Makasih Rafaa," ucap Mera seraya tersenyum lebar.