"Sialan kau, Bocah! Jadi, kau sengaja menghindar terus untuk membuatku kelelahan, hah?!" teriak Hendra, merasa dipermainkan oleh bocah yang sepertinya lebih muda 2 tahun dari dirinya itu.
Arjuna tidak menyahut, hanya bogem hangatnya yang mendarat tepat di mulut remaja lelaki itu sebagai tanggapan.
"Br*ngs*k!" Hendra mengumpat, tidak terima.
Hendra melayangkan pukulannya kembali ke arah Arjuna, tapi lagi-lagi dapat dihalau.
Arjuna memelintir lengan yang akan menonjoknya itu. Hendra mengeluh dan memohon agar Arjuna segera melepaskan lengannya Hendra.
"Lepaskan tanganku, Brengs*k!!" teriak Hendra, memelas.
Arjuna sudah lama tidak menyaksikan seseorang yang memohon-mohon pengampuan darinya seperti yang dilakukan oleh Hendra tadi. Sensasi ketika melihat seseorang mengalami putus asa, Arjuna merindukan hal itu.