"Oh iya ya, kamu kan lagi hamil."
Megha agak kecewa dengan ucapan Rako. "Sama anak sendiri aja lupa!" Celetuknya cuek. Alhasil Rako hanya terdiam tidak bisa membalas apa-apa. "Aku mau langsung pulang aja. Aku belum mau makan apa-apa."
"Emang kamu nggak lapar?"
"Kan barusan aku bilang aku belum mau makan apa-apa. Ya berarti aku nggak lapar dong!"
Rako terkejut. Mulai menyadari kalau Megha sejak tadi agak ketus padanya. "Jadi aku harus antar kamu langsung ke rumah?"
"Iya...!"
"Kamu kenapa sih dari tadi sewot terus sama aku?"
"Nggak kok, biasa aja. Kamunya aja yang baper!"
Rako betul-betul aneh dengan sikap Megha. Prasangkanya muncul, kalau Megha tidak suka jika dia menjemputnya. Tapi Rako juga bingung jika dugaan itulah yang ia turuti, karena baginya tidak mungkin Megha tidak suka ia menjemputnya, Megha mencintainya. Kenapa harus tidak suka? Mendapatkan perhatian dari orang yang dicinta tentu sangat disukai Megha.