"Lo.. lo nampar gue?" Tanya Aldi setengah tak percaya.
Salsha terkekeh pelan. "Lo pikir gue takut sama lo, BANCI!" Ujar Salsha menekankan kata Banci.
"Banci?" Ulang Aldi.
"Iya, lo pikir siapa yang bisa nyembunyiin buku peer gue, yang nyebabin gue di hukum. Siapa yang berani ngunci di gudang. Siapa yang berani narok permen karet di rambut gue. Siapa yang berani naro lem di kursi gue kalo bukan B a n c i" ujar Salsha tegas. Ntah dapat hidayah darimana Salsha melakukan ini. Jangan tanya gimana perasaan Salsha sekarang. Salsha takut, tapi rasa geram dan amarahnya lebih besar daripada rasa takutnya.
"Gue bukan Banci" bela Aldi. Kini emosinya ikut tersulut.
"Gak usah ngegigit biar terlihat, gak usah ngengonggong biar di dengar. Hidup gak se-anjing itu" kata Salsha lagi.