Di satu sisi, Salsha bahagia karna hubungannya sudah jauh lebih baik dengan Aldi. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama. Di sisi lain, tinggal beberapa hari lagi, mereka akan berpisah. Ntah Salsha yang akan pergi, atau Aldi.
Salsha buru-buru menghapus airmatanya saat melihat Aldi yang berjalan mendekat ke arahnya. Ia menampilkan senyum semanis mungkin.
"Senyum-senyum waee." ledek Aldi sembari duduk di samping Salsha. Ia menyerahkan es kelapa ke pangkuan Salsha.
"Gak suka kalo gue senyum?"
"Suka-suka," ralat Aldi, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Salsha, "Tapi jangan kebanyakan senyum, tapi gue kena diabetes. Senyum lo manis."
Salsha merona mendengar ucapan lembut Aldi di telinga. Ia mendorong bahu Aldi untuk menetralisir rasa malunya, "Apaan, sih. Gajelas lo."
Aldi terkekeh sebentar. Selanjutnya, ia memasang wakah serius, "Satu lagi. Jangan senyum ke orang lain. Nanti banyak yang naksir."