"Pokoknya aku mau kita nikah pas udah wisuda. Dan aku nggak mau di lama lama in lagi."
Sedari tadi hanya itu saja yang Kezia katakan. Aldi bahkan sudah bosan mendengarnya. Kezia selalu membahas soal pernikahan mereka yang akan di gelar saat mereka telah lulus menjadi sarjana. Tema pernikahannya juga sudah Kezia tentukan. Sedangkan Aldi lebih banyak diam. Aldi tidak berminat untuk merespon ucapan Kezia itu.
"Sekarang kita tunangan aja dulu. Seminggu lagi gimana, Ald?" tanya Kezia sesuka hatinya. "Besok kita buat undangan sama ngurus semuanya. Sekalian sama vitting baju juga."
"Seminggu lagi?" beo Aldi. Seminggu sangat cepat berlalu. "Nggak kecepatan kalo seminggu lagi. Aku harus ngomong sama Mama aku dulu, Kez. Aku nggak bisa ngambil kesimpulan sendiri."
"Emang seminggu nggak bisa bikin kamu ngebujuk Mama kamu?" tanya Kezia dengan nada terkesan memaksa. Kezia juga menampakkan luka di lengannya yang sudah Aldi obati. "Kamu mau luka aku makin banyak?"
